VIVAnews -- Komisi Pemberantasan Korupsi menyingkap identitas anggota DPR yang diperiksa tadi malam itu adalah Abdul Hadi Jamal. "Ya benar," kata M. Jasin, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi menjawab pertanyaan VIVAnews di Jakarta, Selasa 3 Maret 2009.
Jika benar, maka Hadi adalah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang duduk di Panitia Anggaran DPR RI periode 2004-2009. Selain berpoltik, Hadi yang lahir di Bantaeng, Sulawesi Selatan, ini masuk dalam komunitas blogger Makassar.
Saat ini pria 51 tahun ini masih tercatat sebagai Ketua DPP PAN periode 2005-2010. Dia kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PAN di Daerah Pemilihan I Sulawesi Selatan. Daerah ini meliputi Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar.
Nama Hadi Jamal lumayan populer. Dia telah membangun kariernya dengan masuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah, kemudian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Lalu aktif di Muhammadiyah.
Di dunia politik ayah empat anak ini mulai dikenal sejak menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN periode 2000-2005. Di luar dunia politik, namanya pernah tercatat di PT Bukaka Teknik Utama, Majalah Sabili, dan Majalah Forum.
Selama berkarir di Senayan, dia dikenal getol memperjuangkan kepentingan daerahnya. Jejaknya ada pada enam megaproyek di Sulawesi Selatan. Proyek ini sesuai posisinya di Komisi V yang membidangi Perhubungan Pekerjaan Umum Percepatan Daerah dan Perumahan.
Enam proyek yang sedang diperjuangkan itu tak lain adalah Bendungan Kelara-Kareloe di Jeneponto, pelebaran dan peningkatan jalan jalur selatan, pembangunan bandara perintis, pembangunan pelabuhan, perumahan rakyat, dan pembangunan Kota Terpadu Mamminasata. Hadi menyebut proyek itu akan berjalan pada Juni 2009.
Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, mengatakan anggota dewan itu diperiksa sejak tadi malam. "KPK punya waktu 24 jam untuk menentukan statusnya," kata Johan. Saat ini diperiksa masih sebagai saksi.
Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya
Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.
