Tusuk Profesor, Mahasiswa Bunuh Diri

Pihak Kampus Tiga Kali Peringatkan David

VIVAnews - Sebelum menemui ajal Senin lalu, mahasiswa Nanyang Technological University (NTU), Singapura, David Hartanto Widjaja, ternyata telah tiga kali mendapat peringatan tertulis dari pihak kampus atas masa depan bea siswanya. Dia harus memperbaiki nilai akademik bila tidak kehilangan beasiswa.

Demikian ungkap media Singapura, The New Paper yang dikutip oleh The Straits Times, Rabu 4 Maret 2009. David empat tahun lalu menerima bea siswa ASEAN untuk belajar di NTU. Bea siswa itu menanggung semua biaya kuliah David dan memberi dia uang saku tahunan sebesar 5.800 dolar Singapura.

Tahun lalu, mahasiswa teknik elektrik berusia 21 tahun itu menerima tiga kali surat peringatan dan semua salinannya dikirim ke orang tua David di Jakarta. Itu karena prestasi akademik David menurun.  

Dua pekan lalu, David akhirnya kehilangan beasiswa. "Beasiswa ASEAN untuk David dicabut awal tahun ini karena nilai-nilainya di bawah Indeks Prestasi Akademik 3,5," demikian ungkap seorang juru bicara NTU. "Pihak fakultas telah meminta dia untuk mencari bantuan saat kami beritahu bahwa nilai-nilainya anjlok. Namun dia tidak melakukannya," lanjut juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.

Pihak NTU selanjutnya menyarankan David untuk mengajukan permohonan pinjaman untuk membayar uang kuliah bila dia mengalami kesulitan keuangan.

Menurut The New Paper beasiswa ASEAN sebenarnya tidak memberi persyaratan yang berat dan tidak ada penalti bagi penerima bila beasiswanya dicabut. Empat penerima beasiswa ASEAN mengungkapkan bahwa persyaratan yang mereka ikuti masih masuk akal dan mereka tidak mengalami kesulitan dalam mencapai nilai standar - yaitu IPK 3,5 untuk setiap semester atau setara dengan nilai B.

Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu
Universitas Nasional (Unas) Jakarta

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Plagiat Prof Kumba Digdowiseiso

Rektor Universitas Nasional El Amry Bermawi Putera bentuk Tim Pencari Fakta dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang melibatkan Kumba Digdowiseiso

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024