Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir

Kasus Hadi Djamal Tsunami Bagi PAN

VIVAnews - Partai Amanat Nasional didirikan tahun 1998 dulu membawa semangat reformasi yang salah satunya adalah pemberantasan korupsi. Namun semangat itu mendapat pukulan telak dari kasus politisi PAN, Abdul Hadi Djamal, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya yang hadir dalam deklarasi antikorupsi di KPK kemarin, yang mengatakan dalam pidato saya bahwa PAN boleh disingkat partai antikorupsi, tapi dua hari lalu kader kami ditangkap," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Soetrisno Bachir, dalam jumpa pers di rumah PAN, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta, Rabu 4 Maret 2009. "Ini jadi pukulan berat bahkan tsunami bagi PAN."

Karena itu, PAN mengambil sikap tegas terhadap Abdul Hadi Djamal yang juga salah satu ketua di jajaran Dewan Pimpinan Pusat PAN itu. PAN memutuskan memecat Hadi Djamal sebagai anggota PAN. Namun sebelum PAN menjatuhkan sanksi, Hadi Djamal lebih dulu mengajukan pengunduran diri.

Abdul Hadi Djamal tertangkap tangan menerima uang oleh KPK pada Senin 2 Maret malam. Dia ditangkap bersama dengan Kepala Bagian Tata Usaha Departemen Perhubungan Darmawati Dareho dan Komisaris PT Kurnia Jawa Wira Bakti, Hontjo Kurniawan. Diduga telah terjadi transaksi suap di antara mereka sebesar Rp 54,5 juta dan US$ 90 ribu.

Ketua KPK Antasari Azhar menyatakan pemberian uang itu diduga terkait dengan program lanjutan pembangunan fasilitas bandara dan pelabuhan di kawasan timur Indonesia. Nilai proyeknya mencapai Rp 100 miliar.

Darmawati kini sudah menghuni Rutan Pondok Bambu. Sedangkan Abdul Hadi dan Hontjo dititipkan di LP Cipinang.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI
VIVA Militer: Tiga jenderal Marinir purna bhakti

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Siapa saja ketiga jenderal itu?

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024