Calon Direksi Bursa Efek

Guntur dan Lily Kombinasi Ideal

VIVAnews - Komposisi paket calon direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin mengerucut menjelang pengumuman struktur direksi BEI oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Konsolidasi antara Direktur Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan, dan Partisipan BEI, Guntur Pasaribu, dan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Lily Widjaja, dinilai menjadi pilihan tepat bagi kemajuan industri pasar modal Indonesia.

“Saya lebih senang dengan kombinasi Lily dan Guntur karena akan saling melengkapi dari perspektif pasar modal,” kata pengamat pasar modal, Edwin Sinaga, di Jakarta, Rabu malam 4 Maret 2009.

Menurut dia, direksi BEI periode mendatang hendaknya merupakan tokoh yang memahami dan berkomitmen penuh untuk kepentingan industri pasar modal. Pelaku pasar yang terdiri atas investor, anggota bursa (AB), dan perusahaan terbuka (emiten) membutuhkan sosok yang memiliki kecakapan di bidang pasar modal serta kemampuan berpolitik dengan baik.

“Oleh karena itu, demokratisasi sangat diperlukan bagi pasar modal,” ujar eksekutif di sebuah perusahaan efek itu.  

Edwin menambahkan, saat ini ada empat tokoh kuat untuk maju menjadi direktur utama BEI. Selain Lily dan Guntur, tokoh lainnya adalah Rizal Satar (presiden direktur PT Pricewaterhouse Coopers) dan Ito Warsito (komisaris utama PT Bahana Securities).

Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania

Keempat tokoh tersebut memiliki kompetensi serta kelemahan masing-masing yang bisa meningkatkan persaingan.

Lily, dia menjelaskan, merupakan sosok yang telah lama melayani AB sebagai ketua umum APEI. Dukungan perusahaan efek untuk Lily juga tidak dibilang sedikit. Namun, Lily dinilai jarang berhubungan dengan dunia politik, sehingga pengalaman dengan regulator minim.

Sementara itu, Ito sudah berpengalaman cukup lama di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga memahami langkah politik sebagai upaya strategis. Meski demikian, Ito yang juga menjabat sebagai direktur Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini sempat terhambat saat pemilihan direktur utama BPUI.

Edwin menambahkan, sosok Rizal belum diketahuinya secara langsung. Rizal saat ini menjabat sebagai presiden direktur Pricewaterhouse Coopers dan pernah menjabat sebagai direktur PT Pentasena.

Sedangkan Guntur sudah berpengalaman sebagai direktur BEI. Meski sudah menjalani jabatan tersebut selama tiga periode, Guntur mendapat dispensasi karena jabatan terakhirnya diperoleh saat menjabat di PT Bursa Efek Surabaya (BES).

“Ia telah memperoleh izin dari ketua Bapepam-LK untuk maju dalam bursa direksi BEI karena jabatannya di BES dianggap hangus pascamerger BES dan BEJ,” tutur Edwin.

Guntur, dia menambahkan, telah berpengalaman menangani AB dan pernah berprofesi di perusahaan efek. Sebagai direksi lama, Guntur juga memahami kondisi pasar modal. Namun, dalam dunia politik dan BUMN memang belum berpengalaman.

Edwin mengatakan, siapa pun direksi yang terpilih hendaknya bisa mengaspirasi semua pelaku pasar modal. AB yang merupakan pemilih paket direksi membutuhkan calon yang memiliki kemampuan dan kecakapan untuk memajukan industri pasar modal.

Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya

Adapun masa penahanan Harvey Moeis diperpanjang selama 40 hari ke depan mulai 16 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024