Watermark Lacak Pembajak Film

VIVAnews - Menurut Motion Picture Association of America, pembajakan menggunakan handycam merupakan ancaman serius bagi industri film, khususnya Hollywood. Untuk mengatasi para perekam video ketika menonton, pengelola bioskop sudah melengkapi petugasnya dengan kaca mata khusus ruang gelap. Tidak itu saja, film keluaran studio utama Hollywood nantinya akan dilengkapi dengan watermark pada audionya yang bisa mendeteksi sampai ke tempat duduk sang pembajak.

Seperti VIVAnews kutip dari TorrentFreak, 5 Maret 2009, inovasi terbaru dari Profesor Noboru Babaguchi dan tim penelitinya dari Osaka University, Jepang, akan membuat penangkapan terhadap perekam menjadi lebih gampang.

Saat watermark berbasis video sudah digunakan di beberapa teater untuk mengetahui dari layar mana film itu direkam, teknologi baru itu juga memungkinkan untuk pemberian watermark pada suara dari film.

Watermark audio yang dikembangkan Babaguchi bahkan bisa menunjuk hampir ke posisi tempat duduk di mana sang pembajak melakukan perekaman film, dengan perkiraan kesalahan pendeteksian hanya 44 sentimeter. 

Teknologi yang disebut spread-spectrum audio watermarking tidak mempengaruhi kualitas audio. Akan tetapi, agar dapat berfungsi maksimal, pengelola gedung bioskop harus menyimpan database dan menandai posisi duduk setiap pengunjung yang datang dan menonton film di sana agar dapat dilacak dan diserahkan ke pihak yang berwajib jika terdeteksi pengunjung itu melakukan pembajakan.

Metode ini juga bisa menggantikan metode pengamanan konvensional menggunakan metal detector bagi pengunjung yang akan menonton bioskop. Pengunjung juga akan lebih nyaman menyaksikan film tanpa terganggu oleh pemeriksaan keamanan dan aktivitas pengunjung lain yang merekam film.

Mengatasi pembajak adalah prioritas utama bagi para karyawan gedung bioskop. Bahkan beberapa pengelola memberikan hadiah 500 dolar AS bagi mereka yang berhasil menangkap pembajak. Beberapa waktu lalu, petugas yang menggunakan night vision google berhasil menemukan pembajak film Batman dan James Bond. 

Kasus terakhir, seorang gadis remaja asal Virginia, Amerika Serikat ditangkap ketika merekam film Transformer menggunakan ponselnya. Padahal, ketika itu ia hanya ingin menunjukkan pada adik laki-lakinya yang berusia 13 tahun seputar film tersebut. Meski begitu, pihak keamanan tetap memanggil polisi dan menangkap gadis itu.

5 Fakta Menarik Jelang Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23
Lolly, anak pertama Nikita Mirzani

Ada Apa dengan Lolly? Ungkapan Capek dan Keinginan Hidup Tenang Jadi Sorotan

Laura Meizani Nasseru Asry atau yang akrab dengan nama Lolly mencurahkan isi hatinya untuk sang ibunda, Nikita Mirzani.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024