Jurus Baru Agar Proyek Infrastruktur Laku

VIVAnews - Meski sumber pendanaan terhadap proyek-proyek menurun, namun pemerintah akan tetap menawarkan proyek infrastruktur ke pasar.

Hal ini diungkap oleh Direktur Pusat Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas, Bastary Pandji Indra dalam seminar outlook dan strategi infrastruktur di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2009.

"Ini sudah menjadi sekenario optimis kami, meski perlambatan ekonomi terjadi," katanya.

Menurut dia, penawaran proyek ke pasar diperlukan karena Indonesia telah kekurangan dana investasi pembangunan infrastruktur. Kondisi ini menyebabkan masih minimnya sarana dan prasarana di Indonesia.

Agar tawaran proyek menarik dan layak dijual, pemerintah akan melakukan berbagai jurus pendekatan baru. Diantaranya dengan mengemas proyek-proyek melalui pemecahan proyek infrastruktur. Cara ini dilakukan untuk lebih mengecilkan biaya sehingga investor dengan keterbatasan dana lebih tertarik.

"Ini agar proyek tidak berhenti," katanya.

Selain itu, pemerintahakan mencari sumber pendanaan dalam negeri. Apalagi, pasar domestik masih memiliki sumber pendanaan. "Ini yang akan kami gali," katanya.

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana
Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Presiden Direktur Procter and Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menilai, Indonesia memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024