Ajakan PDIP Didiamkan Agar Golkar Tak Pecah

VIVAnews - Ajakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Partai Golkar untuk berkoalisi dalam Pemilihan Presiden menjadi catatan penting dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar. Namun ajakan itu masih didiamkan karena Golkar juga harus menjaga komunikasi dengan Partai Demokrat yang sama-sama mendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

"Golkar dan PDIP sering berkomunikasi dengan baik, karena itu ajakan koalisi PDIP menjadi catatan penting dalam Rapimnas Golkar ini," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Agung Laksono, dalam jumpa pers di sela-sela Rapimnas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2008.

"(Namun) Golkar juga berkomunikasi baik dengan Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Supaya sikap Golkar tidak terpecah, maka saat ini Golkar akan fokus pada Pemilu legislatif dulu," lanjut Agung yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Agung yang mencalonkan diri lagi sebagai anggota DPR melalui daerah pemilihan Jakarta I itu mengaku PDIP dan Golkar memang sering berkomunikasi "Dan telah menggelar beberapa kali pertemuan untuk menjajakinya. Misalnya di Medan, Palembang, Jakarta dan Bandung," terang Agung.

Kamis, 16 Oktober 2008, lalu, Ketua Dewan Pertimbangan PDIP Taufiq Kiemas menyatakan partainya ingin pendamping Megawati Soekarnoputri dalam Pemilihan Presiden nanti dari partai Golkar. Taufiq berpendapat, pasangan PDIP-Golkar akan menghasilkan pemerintahan yang stabil.

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang
Ketua Kwarnas Pramuka Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Permendikbud No 12 Tahun 2024 yang menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sekolah dicurigai merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kepemimpinan Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024