VIVAnews - Jose Mourinho bak tirai yang terus menghiasi Stamford Bridge. Tirai itu harus disibak manajer-manajer suksesornya di Chelsea.
Figur Jose Mourinho tampaknya masih belum tergantikan di Chelsea. Hal itu dinyatakan bos Coventry City, Chris Coleman.
Coleman mengenang masa-masa saat menjadi rival The Special One. Saat membesut Fulham, ia menjadi teman baik Mourinho. Coleman menyebut bahwa sebenarnya Chelsea sangat berpeluang menyambar tiga trofi musim lalu jika Mourinho masih dipertahankan di Bridge.
“Mourinho selalu memberikan bukti nyata. Mereka berpeluang meraih tiga trofi, tapi tak satu pun mampu meraihnya," kata Coleman kepada The Sun. "Jika Mourinho masih di sana, pasti akan berbeda."
Musim lalu, Chelsea yang dipoles Avram Grant jadi spesialis runner up. Chelsea hanya menjadi finalis Liga Champions, Piala Liga dan posisi 2 Liga Inggris (Premier League).
“Mourinho selalu melakukan pekerjaan fantastis, terutama di Premier League. Saya punya hubungan baik dengan dia saat masih di Fulham. Dan saya selalu bertukar pikiran soal strategi dengannya," lanjut Coleman.
Tim Chelsea sekarang pun disebut masih tim Mourinho. Pasalnya, arsitek asal Portugal berusia 46 itu mengkreasi fondasi The Blues.
“Orang bilang Mourinho arogan, padahal itu cermin sangat percaya diri. Buktinya, ia bisa meraih beberapa trofi dan itu luar biasa," lanjut Coleman.
Coleman mengenang saat timnya, Fulham, bersua Chelsea. Di 15 menit pertama, Chelsea gagal menembus pertahanan Fulham.
Mourinho lalu melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Andriy Shevchenko. Keadaan lalu berubah menjadi 2-0 buat Chelsea.
Seusai laga, Mourinho bilang kepada Coleman. "Semua karena pemain saya lebih bagus dibanding pemainmu."
Ya, dengan segala kontroversinya, Mourinho memang masih menjadi "hantu" buat penghuni Stamford Bridge. Apalagi, buat manajer-manajer yang menggantinya. Prestasi mereka dituntut menyamai, bahkan melebihi The Special One yang kini memulai petualangan baru bersama Inter Milan di Italia.
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
