Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura

Deplu Harap Kasus David Tak Jadi Kontroversi

VIVAnews - Kasus tewasnya David Hartanto Widjaja (21) ditangani penuh oleh penegak hukum Singapura, tak ada celah Indonesia untuk melakukan intervensi. Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah meminta semua pihak bersabar menunggu proses investigasi tewasnya David.

Sebab, proses investigasi di Singapura makan waktu enam bulan. "Kita tetap mengharapkan proses ini bisa berlangsung lebih cepat agar tidak terus menimbulkan kontroversi," kata Faizasyah di Gedung Departemen Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Pemerintah, lanjur Faizasyah, tak tinggal diam. "Tentunya bantuan pemerintah saat ini yang bisa dilakukan yakni pemerintah sudah memonitor proses investigasi," kata dia.

Menurut sejumlah media Singapura, David yang stres karena beasiswanya dihentikan bunuh diri usai menusuk dosen pembimbingnya, Chan Kap Luk (45), Senin 2 Maret 2009. Namun, Keluarga David membantah keras dugaan itu.

Menurut keluarga, justru Davidlah yang menjadi korban kekerasan. Kakak David, William Widjaja (23) menduga David adalah korban kekerasan seksual. "Saya yakin David dianiaya. Kita akan cari bukti kalau David mengalami kekerasan seksual," kata William kepada VIVAnews, Kamis 5 Maret 2009.

Kata William, keluarga tak tinggal diam dan terus mencari bukti-bukti kematian sang anak emas. Termasuk soal kehidupan seksual profesor Chan. " Jika kami menemukan bukti, akan kami jabarkan," kata William.

Usai tragedi penusukan, korban yang dosen di Universitas Nanyang, Singapura,  Chan Kap Luk (45) dilarikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Beda nasib, sang profesor saat ini masih hidup dan  kondisinya membaik.

Tak ada yang tahu apa yang menyebabkan David terjatuh dari loteng fakultas, sama halnya tak ada yang bisa menebak apa yang sesungguhnya terjadi di ruang sang profesor ketika insiden penusukan terjadi. Polisi Singapura masih menyelidiki kasus ini.

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA
Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024