VIVAnews - Mantan Kepala Biro Bank Indonesia, Rusli Simanjuntak, segera mengajukan kasasi setelah permohonan bandingnya ditolak Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Hukuman terdakwa kasus aliran dana Bank Indonesia itu ditambah enam bulan oleh majelis hakim.
"Kita ajukan kasasi," kata kuasa hukum Rusli Simanjuntak, OC Kaligis, saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.
Majelis banding yang diketuai Yanto Kartono Mulyo memperberat hukuman bagi Rusli pada 3 Maret. Majelis memvonis Rusli menjadi 4,5 tahun penjara.
Menurut Kaligis, majelis hakim seharusnya memperhatikan alasan banding yang diajukannya, yakni bahwa uang Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia sebesar Rp 100 miliar itu bukanlah uang negara. "Itu tidak diperhatikan majelis hakim," ujarnya.
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebelumnya memvonis Oey dan Rusli empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider enam bulan penjara. Mereka dinyatakan bersalah terlibat dalam pengucuran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia milik Bank Indonesia sebesar Rp 100 miliar.
Pada tingkat banding, majelis hakim memvonis Rusli selama 4,5 tahun. Namun, majelis banding justru mengurangi hukuman bagi Oey Hoey Tiong menjadi 3,5 tahun. Majelis juga menambah hukuman denda bagi mereka berdua yakni Rp 240 juta subsider enam bulan penjara.
Hukuman Rusli lebih berat karena peranannya lebih besar dalam perkara aliran dana Bank Indonesia. Majelis banding juga menilai Rusli terbukti menyimpan Rp 5 miliar dari Rp 31,5 miliar dana yang harus dialirkan ke anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat.
Sedangkan hukuman untuk Oey dikurangi karena terdakwa memiliki niat untuk mengembalikan uang yang diambilnya. Oey juga dinilai hanya melaksanakan putusan dari Rapat Dewan Gubernur.
Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah
Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.
