PKS Berharap PDIP Tetap Bersedia Dialog

VIVAnews – Partai Keadilan Sejahtera tetap berharap petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bersedia hadir dalam diskusi "Ke Mana Arah Koalisi Ba'da Pemilu 2009" yang diselenggarakan PKS. Sebelumnya PDIP tidak memenuhi undangan datang ke forum itu, sehingga diganti dengan mengundang petinggi Partai Kebangkitan Bangsa.

Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis

“PKS sudah mengundang tapi tentu realisasinya tergantung yang diundang,” kata Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS, di kompleks Parlemen, Senayan, Jumat 6 Maret 2009.

Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan internal PKS yang mereka adakan beberapa bulan menjelang pemilihan umum 2009. Forum digelar sepekan sekali. Setiap pertemuan, selalu mengundang petinggi partai lainnya. Yang pernah hadir di sana adalah Jusuf Kalla (Ketua Umum Partai Golongan Karya), Suryadharma Ali (Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan), Muhaimin Iskandar (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa).

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum

Hidayat tidak melihat ketidakhadiran petinggi PDIP itu sebagai upaya untuk menutup peluang koalisi dengan PKS. Karena Hidayat mengacu pada peryataan Taufiq Kiemas, Ketua Dewan Pertimbangan PDIP beberapa waktu lalu bahwa PDIP tidak hanya ingin berkoalisi dengan Partai Golkar, melainkan juga PKS.

Itu sebabnya Hidayat menilai perkembangan politik yang terjadi belakangan ini hanya sebagai dinamika. Karena yang paling penting dari politik, bagi PKS adalah adanya semangat kebersamaan.

Fenomenal, Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel

“Tidak sekedar kumpul-kumpul membuang waktu dan tidak hanya berwacana yang membuat publik tidak nyaman,” kata dia.

Menurut Hidayat, PKS sudah memiliki pengalaman berkoalisi dengan tokoh politik lainnya. Selain itu, kata dia, partainya juga selalu menjaga hubungan baik dengan partai peserta pemilu yang lain.

“Karena itu saya nyaman dengan  Yudhoyono, Kalla, Mega, Taufiq Kiemas, Wiranto, maupun Prabowo,” kata Hidayat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya