VIVAnews - International Finance Coorporation (IFC) mendorong perusahaan-perusahaan global membuka akses pasar bagi hasil produk pertanian. Hal itu untuk menjamin keberlangsung rantai suplai bagi produk pertanian.
Program Manager Agribusiness IFC Indonesia Advisory Services Ernest E Bethe III, mengungkapkan kendala utama pertanian skala kecil adalah terbatasnya akses terhadap pasar, baik di dalam negeri maupun pasar global.
"Pertokoan dan supermarket di Indonesia banyak mengimpor produk dari luar padahal produk dalam negeri juga banyak. Masalahnya pasar belum memberi sinyal untuk menerima produk petani," katanya pada temu wartawan pre Sustainable Agricultural Supply Chain Conference di Kantor IFC yang berlangsung hingga Jumat 6 Maret 2009 malam.
Menurut Bethe, kerjasama beberapa perusahaan global penting untuk menciptakan keberlangsungan suplai dari produksi petani. Program yang dicanangkan awal Maret tersebut, menurutnya, berupaya membuka pasar baik domestik maupun internasional dengan menghubungkan perusahaan dengan petani. "Terbukanya akses petani kecil terhadap pasar akan meningkatkan pendapatan petani dan standar kehidupan mereka," kata Bethe.
Program kerjasama ini rencananya akan menarik dua hingga empat perusahaan besar multinasional. Setelah itu, diharapkan perusahaan multinasional lain yang melihat peluang potensial yang sama akan mengikuti.
Bethe mencontohkan, dua perusahaan kelas dunia yang berkomitmen menjadi mitra usaha petani adalah Armajaro yang berpusat di London dengan perusahaan di seluruh dunia serta Petro Food Delfi Incorp Perusahaan asal Singapura yang memiliki anak perusahaan di Indonesia.
Program pengembangan pertanian, tutur Bethe, sukses dilakukan IFC di beberapa negara lainnya. Dirinya berharap program ini akan menuai keberhasilan yang sama di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Head Advisory Services IFC Indonesia Brigit S Helms mengatakan mengingat pentingnya menjaga dan meningkatkan keberlangsungan rantai suplai di kalangan petani, IFC melakukan berbagai hal diantaranya investasi untuk meningkatkan kapasitas petani kecil.
"Petani kecil mendapat insentif untuk meningkatkan kapasitas produktivitas mereka. Hal ini akan menjaga keberlangsungan rantai ketersediaan pangan," katanya.
Brigit menekankan, pengembangan diprioritaskan kepada petani kecil dengan alasan sebagian besar petani adalah skala kecil dan menengah. Program akan langsung menyentuh sebagian besar penduduk sesuai dengan tujuan secara garis besar yang terdapat pada Millenium Development Goals (MDGs).
Selain bantuan finansial, IFC juga memberi bantuan dalam hal pembangunan infrastruktur, memperkuat rantai agriculture serta menciptakan iklim bisnia yang memadai bagi pertanian dan usaha kecil.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Persaingan SUV Penguasa Jalanan di 2024, Pajero Sport Tumbangkan Fortuner
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero Sport dikenal sebagai mobil SUV penguasa jalanan. Keduanya kerap viral di jagat maya akibat oknum pengguna mobil yang arogan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
6 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Lirik Lagu Tau Dadi Cerito - Happy Asmara
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini