Kemoterapi adalah salah satu pengobatan alternatif bagi penderita kanker. Saat menjalani kemoterapi, biasanya penderita menunggu waktu dan berdoa.
Harap-harap cemas berhasil atau tidak pengobatannya itu. Salah satu yang bisa menguatkan penderita adalah pendekatan secara pribadi sembari dia menanti pengobatan tersebut.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Misalnya PET Scans, alat ini bisa mendeteksi kanker dan menghitung detak jantung. Tidak seperti CT Scans, MRIs, alat ini bisa melihat aktivitas tumor di dalam tubuh.
Itu bisa untuk menilai seberapa efek pengobatan kanker. Untuk pengobatan ini dokter menyuntik pasien dengan radio aktif, zat yang bisa menunjukkan di mana penyakit tersebut ada.
Sekarang banyak pasien kanker menggunakan PET scan sebelum melakukan pengobatan atau berjaga jika kambuh sewaktu-waktu.
Alat scan yang standar hanya melihat kadar gula darah bisa memberikan hasil yang baik berbagai macam kanker seperti kanker payudara, prostat.
Hal tersebut dikatakan oleh dr Steven Larson, dokter pusat kanker di Newyork. ''Salah satu pengobatan yang efektif,'' kata Larson.
Sejumlah penelitian mengatakan bahwa efek dari kemoterapi terlihat setelah 10-14 hari. Sejauh ini PET scan menggunakan injeksi yang berbeda dengan radioaktif pada umumnya.
Dia bisa menunjukkan akibat dari kemoterapi lebih cepat. Larson mengatakan bahwa itu bisa jadi salah satu obat baru dan mencegah tumor terus berkembang.
Alat ini biasa disebut FLT PET. Alat ini menunjukkan sel kanker terbagi. Mencari sel kanker yang tidak terdeteksi mencegah dan mengetahui efek kemoterapi lebih cepat.
''Harapannya bisa menurunkan dosis dan dapat tumor dapat bereaksi,'' kata dr Michael Graham, dari Universitas Iowa harapannya alat ini ke depan dapat dipercaya memberikan jawaban dan bekerja dengan cepat dalam pengobatan.
Hal tersebut bisa menghemat pengeluaran dan mengurangi penggunaan obat yang dinilai kurang efektif.
Jika anda punya semangat untuk sembuh itu adalah obat untuk memerangi penyakit Anda.
Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2024 bisa mencapai 5,17 persen.
