Kasus Penipuan dan Pemerasan

Pesona Si Gigolo Swiss

VIVAnews - Perbankan yang canggih, keju yang khas, dan cokelat yang lezat. Itulah yang membuat Swiss terkenal di dunia. Namun dalam dua tahun terakhir, seorang warganya membuat Swiss kembali menjadi sorotan. Sayangnya, kali ini tidak enak didengar.

Helg Sgarbi, 44 tahun, adalah seorang mantan bankir Credit Suisse. Ia tampan, tinggi, dan berperilaku santun. Godaan bagi kaum Hawa paruh baya yang kesepian. Belakangan, ia dijuluki 'Gigolo Swiss' oleh media massa Jerman. Majalah Time menyebut Sgarbi telah mengumpulkan uang sebesar US$ 11,8 juta dari perempuan-perempuan yang jatuh hati padanya.

Namun pesona Sgarbi rupanya tidak laku bagi para hakim di pengadilan Munich, Jerman. Sgarbi dihukum pidana enam tahun penjara pada Senin, 9 Maret 2009. Putusan ini lebih rendah dari tuntutan jaksa yaitu pidana sepuluh tahun penjara.

Hakim memutuskan Sgarbi terbukti bersalah melakukan penipuan, upaya penipuan, dan upaya pemerasan. Sgarbi sendiri mengaku telah melakukan hal-hal yang dituduhkan padanya. “Kami memutuskan pidana enam tahun karena Sgarbi mau mengakui kesalahannya sehingga korban-korbannya tidak perlu dihadirkan dalam persidangan,” kata hakim Gilbert Wolf.

Sgarbi kena batunya saat berusaha memeras perempuan terkaya di Jerman, Susanne Klatten. Klatten adalah pemegang saham perusahaan otomotif BMW dan firma bahan-bahan kimia Altana.

Sgarbi berusaha memeras Klatten dengan mengancam akan mengedarkan video percintaan mereka ke media massa, relasi bisnis, dan keluarga Klatten. Ia meminta US$ 62 juta sebagai uang tutup mulut. Ia menurunkan jumlah uang menjadi US$ 17,72 juta. Namun Klatten tetap menolak dan melaporkan Sgarbi ke polisi pada Januari 2007. Sgarbi lalu ditahan di Pegunungan Tyrol Alps, Austria.

Selama persidangan, para penyelidik membeberkan modus penipuan Sgarbi. Biasanya pria yang pernah menempuh pendidikan pengacara ini beroperasi di bar-bar hotel, atau spa eksklusif di sekitar Austria dan Swiss.

Analisis Metabolisme Tubuh dan Kebutuhan Nutrisi Lewat Tes DNA

Sgarbi akan memulai pembicaraan dengan korbannya ketika para pengawal korban pergi. Bagi beberapa korban, pria ganteng ini menjadi terapi antidepresi tersendiri.

Saat hubungan sudah terjalin, Sgarbi akan mengatakan ia berada dalam kondisi darurat dan butuh bantuan uang. Kepada Klatten misalnya, Sgarbi bercerita bahwa ia butuh uang untuk membiayai pengobatan seorang gadis yang ia lukai dalam kecelakaan mobil di Florida, Amerika Serikat. Termakan kisah ini, Klatten yang biasanya skeptis memberi pinjaman US$ 8,84 juta untuk Sgarbi.

Setelah dinyatakan bersalah, Sgarbi mengaku menyesali perbuatannya. "Melalui persidangan ini, saya meminta maaf kepada publik dan para perempuan yang saya sakiti," ujar Sgarbi. (AP)

Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus bersama Koalisi Indonesia Maju

Pimpinan Golkar di Daerah Minta Airlangga Dipilih secara Aklamasi di Munas, Menurut Sekjen

Sekretaris Jenderal Partai Golkar menyebut para ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat I meminta Airlangga Hartarto dipilih secara aklamasi di Munas pada Desember.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024