RI Setor Rp 2 Triliun ke ADB Selama 5 Tahun

VIVAnews - Indonesia akan menyetorkan dana ke Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp 400 miliar mulai 2010. Indonesia akan menyuntikkan dana sebesar itu selama lima tahun berturut-turut terhitung sejak 2010, sehingga totalnya sebesar Rp 2 triliun. Dana itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan pengalokasian uang ini untuk menambah pendanaan ADB.

"Seperti kita sepakati bahwa semua negara anggota ADB sepakat untuk menambah 200 persen modalnya, ini dimulai pada tahun anggaran 2010," ujar Anggito di Departemen Keuangan, Selasa, 10 Maret 2009. Jumlah ini, ujar Anggito, porsinya sangat kecil dibanding APBN Indonesia.

Menurut Anggito, posisi Indonesia di ADB saat ini adalah pemegang saham nomor enam terbesar. Namun penambahan modal ini, katanya, hanya empat persen yang disetor dalam bentuk tunai. "Sisanya sebanyak 96 persen penambahan modal adalah dalam bentuk guarantee dimana mereka (ADB) bisa mencari uang sendiri di pasar," katanya.

"Jadi meski kita keluar Rp 400 miliar tiap tahun, itu buat kita sangat bermanfaat sekali," katanya. Pasalnya, ujar Anggito, Indonesia adalah pengguna dana terbesar ADB. Dengan penambahan modal ini, lanjutnya, porsi besarnya dana kontingensi (dana siaga) untuk Indonesia bisa lebih besar.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsy saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 8 Mei 2023.

PKS Komitmen Bangun Indonesia bersama NasDem dan PKB hingga Sakaratul Maut

PKS berkomitmen membangun Indonesia bersama Partai NasDem dan PKB sampai sakaratul maut; tak ada kamus perpisahan untuk kepentingan bangsa.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024