Mengenang 100 Tahun Sutan Syahrir

Menlu: Indonesia Dihormati di Luar Negeri

VIVAnews - Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda menjadi pembicara kunci dalam acara 'Mengenang 100 Tahun Sutan Sjahrir di Kampus Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Selasa 10 Maret 2009.

Menurut Hassan, pemikiran Perdana Menteri RI pertama itu adalah inspirasi Indonesia menghadapi tantangan global. "Di dalam negeri kita banyak dinilai mengalami krissi, tapi saya sebagai Menlu melihat diluar negeri indonesia diakui, dihormati, dan ditempatkan dalam posisi terhormat dalam diplomasi," kata dia.

Luar negeri justru menilai di di berbagai bidang Indonesia dinilai baik. "Ada empat hal diplomasi kita sudah berjalan. yakni soal perubahan iklim, krisis pangan, krisis energi, dan krisis global. Indonesia sudah menempatkan posisinya dengan baik," lanjut dia.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri, Andri Hadi mengatakan konteks diplomasi era Syahrir dan era Hassan Wirajuda berbeda, namun tujuannya sama, demi negara. " Saat ini Indonesia banyak mengeluarkan inisiatif dalam berbagai bidang, diplomasi kita dinilai baik," tambah dia.

Buktinya, Indonesia jadi salah satu destinasi Hillary Clinton dalam kunjungan pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. "Presiden Yudhoyono juga diundang dalam pertemuan G20 dan G8.

Pada 5 Maret 2009, Sutan Sjahrir genap berusia 100 tahun. Pahlawan yang terlupakan itu pernah memimpin tiga Kabinet Parlementer berturut-turut sejak 1945 – 1947. Dia kemudian menjadi penasehat presiden pada 1947-1950 serta menjadi Duta Besar Keliling. Sjahrir termasuk tokoh sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di bidang diplomasi dan politik.

Sejak 1950, Sjahrir  tidak lagi memangku jabatan negara. Dia ditahan tanpa diadili pada 1962 oleh pemerintah Indonesia, sebuah negara dimana Sjahrir ikut membidani kelahirannya.

4 Siswa MTsN 3 Malang Buktikan Kualitas dengan Raih Medali Emas di Rumania
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di kantor PBNU Jakarta

Gus Yahya Berkelakar soal Jabatan Menteri di Kabinet Selanjutnya: Jangan-jangan NU Semua

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa sebagian masyarakat Indonesia merupakan bagian dari NU.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024