2009, Telekomunikasi Masih Tumbuh 10%

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri Indonesia memperkirakan industri telekomunikasi masih akan tumbuh sekitar 10 persen. Namun, angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar 16-17 persen. 

"Kalau industri telekomunikasi bisa jalan, sektor lain seperti informatika atau media juga pasti jalan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Media Anindya Novian Bakrie menjawab pertanyaan VIVAnews di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa kemarin, 10 Maret 2009.

Pertumbuhan industri telekomunikasi, dia menambahkan, bertumpu pada permintaan domestik. "Jadi selama permintaan domestik masih tetap ada, industri ini akan terus tumbuh," ujarnya.

Anindya juga menjelaskan investasi di sektor ini masih tetap berjalan meski agak melambat. "Pada 2008, investasi sekitar Rp 70 triliun. Namun tahun ini kemungkinan hanya sekitar Rp 35 triliun - Rp 40 triliun," katanya. Investasi tersebut, biasanya untuk belanja modal (capital expenditure) pelebaran jaringan untuk menambah kapasitas.

Dia mengatakan, beberapa vendor telekomunikasi ternama yang berbondong membangun pabrik di Indonesia diperkirakan belum berdampak besar pada pertumbuhan industri telekomunikasi. "Kecuali jika nanti sudah membangun pabrik komponen, sekarang ini kan baru perakitan," katanya.

Meski belum terlihat ada pemain baru di sektor ini, Anindya mengatakan, brand lokal, seperti Nexian, sudah mulai berkembang "Soal kualitas boleh bersaing dengan brand asing," ujarnya.

Anindya menjelaskan, saat ini telah ada minat dari prinsipal telekomunikasi asal China, India, dan Korea. "Namun saya belum bisa bilang siapa saja, masih dalam tahap pembicaraan antara Kadin Indonesia dengan Kadin negara-negara tersebut, belum secara spesifik ke perusahaan tertentu," ujarnya. Ketertarikan ketiga negara tersebut melihat pasar permintaan Indonesia sangat besar.

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar: Kami Ingin Pemungutan Suara Ulang di Indonesia
OPM merilis video terbaru pilot Susi Air  Philip Mark Mehrtens

Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat

Dukungan pemerintah pusat untuk tindak tegas OPM sangat diperlukan TNI dan Polri, kata pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024