Sinyal Merah Mistar Gawang Sriwijaya FC

VIVAnews – Sriwijaya FC terancam mengalami krisis kiper hingga akhir musim. Kondisi ini terjadi menyusul cedera kiper ketiga, Aprianto, saat melawan Seoul FC di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa 10 Maret 2009.

Aprianto dipastikan tak bisa memperkuat Sriwijaya FC hingga akhir. Cedera yang dideritanya saat membela Sriwijaya di laga perdana babak penyisihan Grup E Liga Champions Asia (LCA) 2008/2009 cukup parah dan harus menjalani operasi.

"Aprianto menderita patah tulang kaki kiri. Dan hari ini dia akan menjalani operasi di rumah sakit," kata Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 11 Maret 2009.

Kondisi mistar gawang SFC semakin parah kala dua kiper lainnya bernasib tak jauh beda dengan Aprianto. Ferry Rotinsulu yang selama ini menjadi kiper utama Laskar Wong Kito juga tak bisa menjalankan tugasnya dalam waktu yang cukup lama.

Kiper timnas senior itu harus menjalani operasi penyembuhan cedera punggung yang sudah lama dideritanya. "Kondisi cedera engkel Dede Sulaiman juga semakin parah karena kami paksakan tampil lawan Seoul FC. Saat ini, kakinya bahkan semakin membengkak," kata Rahmad.

Kondisi ini tentu saja mengganggu perjalanan SFC di musim ini. Apalagi, peraih gelar juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia musim lalu itu tampil di tiga event untuk tahun ini. Masing-masing adalah Liga Super Indonesia, Copa Indonesia dan Liga Champions Asia.

Menurut Rahmad, timnya sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi. Pertama, yakni mengajukan permintaan pembelian pemain di luar transfer window kepada Badan Liga Indonesia (BLI). Selanjutnya, SFC juga melayangkan surat ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) untuk meminta penambahan pemain di luar nama yang sudah didaftarkan.

"Kami bersyukur dua usulan ini mendapat respon yang baik. Pak Joko (Driyono, Direktur Bidang Kompetisi BLI) mengatakan akan membantu. Begitu juga denan wakil AFC yang kami temui usai pertandingan kemarin," kata mantan pelatih Persipura, Persikota dan Persija itu.

Meski sudah mendapat respon dari AFC dan BLI, Rahmad masih khawatir. Sebab, untuk mendapatkan kiper pengganti tidak gampang karena musim kompetisi masih bergulir.

"Izin dari AFC juga butuh waktu. Meski sudah ada sinyal dari perwakilan AFC, tapi untuk pengesahannya kan masih butuh waktu," tandas Rahmad.

Risma dan Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi, Budi Arie: Jangan Didramatisir
Menteri Pariwisata, Sandiaga Salahudin Uno

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Pariwisata jadi industri yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi secara cepat dengan berbagai aspek yaitu kesempatan kerja dan peningkatan taraf hidup

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024