YouTube Blokir Layanannya di Inggris

VIVAnews - YouTube memblokir video-video musik dari Inggris sejak kemari. Hal ini disebabkan karena tak diperpanjangnya persetujuan antara Google dan Performing Rights Society for Music (PRS for Music).

PRS for Music merupakan komunitas pencipta lagu, komposer, dan pemilik label yang berasal dari Inggris. Komunitas ini telah meminta Google untuk membatasi akses ke YouTube ke seluruh wilayah Britania Raya.

Alasannya sederhana, yakni untuk menghormati hak cipta dan lisensi milik para musisi lokal. Permintaan ini juga mewakili sejumlah label rekaman ternama di Negara Kerajaan tersohor itu.

Kabarnya, Google telah menawarkan perpanjangan masa kerja sama dengan pihak PRS for Music, tapi belum mencapai kata sepakat.

"Kami menghargai kreativitas sekaligus hak cipta para musisi dan penulis lagu yang telah bekerja keras di bawah aturan-aturan yang berlaku," kata Patrick Walker, Director of Video Partnership, YouTube Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Menurut Walker, PRS for Music meminta YouTube untuk membayar lisensi berkali-kali lipat dibandingkan persetujuan sebelumnya.

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat

Maka, angka itu tidak masuk ke dalam bujet YouTube. "Tawaran itu justru tak menguntungkan kami sedikit pun," tandas Walker dalam blog resminya, dikutip dari situs InformationWeek.

Sementara Google masih terus melakukan negosiasi lisensi baru dengan PRS for Music, penggandrung YouTube di kawasan Britania Raya tidak dapat mengakses video-video milik label-label rekaman setempat.

Airlangga Hartarto Didukung Satkar Ulama jadi Ketum Golkar 2024-2029

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024