Aturan Impor Tekstil Lemahkan Posisi RI

VIVAnews - Anggota Asosiasi Ikatan Eksportir dan Importir menilai peraturan Permendag tentang tata niaga impor produk TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) bisa mengganggu keberlangsungan usaha pertekstilan di Indonesia.

Akibat kebijakan tata niaga TPT tersebut pengusaha retail atau grosiran kini lebih memilih impor barang jadi langsung dari pada impor bahan baku untuk memproduksinya di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan anggota ikatan eksportir dan importir Amalia Achya dalam seminar nasional reformasi peraturan perundang-undangan di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa 11 maret 2009.

Amalia mengatakan kebijakan tata niaga TPT ini tertuang dalam peraturan Menteri Perdagangan nomor 15/M-DAG/PER/5/2008 dan 56/M-DAG/PER/12/2008 ini sebagian besar hanya mengatur beberapa produk yang sama, terutama untuk produk TPT.

Ia menilai peraturan ini tidak berdampak sama sekali terhadap importasi tekstil, dan melemahkan posisi Indonesia. Alasannya karena dengan adanya tata niaga impor tekstil, biaya produksi menjadi melonjak sehingga harga menjadi tidak kompetitif.

"Tata niaga impor TPT untuk bahan baku tekstil, khususnya industri garmen di Indonesia sulit bersaing dengan gempuran produk impor," katanya. Padahal seharusnya sebagai negara produsen Indonesia harus melakukan inovasi dalam pengembangan produk untuk menarik minat pembeli.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024