Lahan Diserobot, Warga Datangi Komnas HAM

VIVAnews - Sejumlah perwakilan masyarakat Gadih Angek, Nagari Tiku 5 Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, mendatangi Komnas HAM Sumater Barat.

Nathan Tjoe-A-On Paling Dipuji Netizen, Marselino Ferdinan Jadi Sasaran Kritik

Warga melaporkan penyerobotan lahan masyarakat adat seluas 2000 hektare oleh PT Minang Agro.

Mereka meminta Komnas HAM untuk mengklarifikasi kasus sengketa tanah tersebut untuk menghindari konflik lebih jauh dengan perusahaan, hari ini Rabu 11 Maret 2009.

Saat ini, lahan seluas 2000 Ha tersebut dihuni 1200 penduduk yang terdiri dari 330 Kepala Keluarga. Karena itu diharapkan Pemda Agam bisa memfasilitasi ketegangan antara masyarakat adat setempat dengan perusahaan sawit (Minang Agro).

Menurut Nurul perwakilan LSM yang mendampingi masyarakat adat mempertanyakan tentang keabsahan Hak Guna Usaha (HGU) lahan yang dikuasai PT Minang Agro.

Ketua Forum Masyarakat Gadih Angik Mustafa Kamal, ketegangan antara masyarakat adat dengan PT Minang Agro muncul saat perusahaan perkebunan itu membuka lahan baru sekitar 8625 Hektare.

"Status tanah tersebut masih tidak jelas karena sebelumnya masyarakat hanya memberikan tanah seluas 2000 Hektare tahun 1983 saat PT Mutiara Agam masih beroperasi," terang Mustafa.

Padahal, jika dilihat dari dua lahan perkebunan PT Minang Agro yang beroperasi hingga sekarang, masyarakat mengklaim luas lahan perusahaan tersebut melebihi angka 10.000 Hekatare. Dari lahan seluas 8625 Hektare, sekitar 2000 Hektare merupakan milik masyarakat.

Ketegangan antara masyarakat adat dengan perusahaan memuncak saat terjadi kasus pembakaran satu unit exsavator milik PT Minang Agro yang sedang merenovasi lahan baru. "Kami tidak ingin konflik terus berlanjut karena kalau dibiarkan kondisi ini berlanjut, konflik lebih besar bisa terjadi,” ujar Nurul.

Ketua Komnas HAM Sumbar Rusmazar Ruzuar akan menindak lanjuti laporan masyarakat tersebut ke sejumlah pihak. “Kami akan klarifikasi semua pihak untuk mencari solusi agar konflik bisa dihentikan, dan meminta perusahaan menghentikan sementara pengerjaan lahannya,” terang Rusmazar.

Laporan: Eri Naldi | Padang

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

Menko Luhut tegaskan, Indonesia tidak perlu khawatir dengan ketatnya persaingan ekonomi global saat ini.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024