VIVAnews - Intel memaparkan teknologi yang sedang dipersiapkan dan akan segera hadir di 2009. Sesuai dengan siklus pengembangan teknologi dua tahunan yang dicanangkan, setelah merilis Nehalem, tahun ini teknologi Intel akan bergeser ke proses manufaktur 32 nanometer. Adapun produksi masal prosesor berteknologi itu akan dimulai di paruh kedua tahun ini.
“Sebelumnya, prosesor dengan kode nama Westmare ini akan dipersiapkan untuk tahun 2010 mendatang,” kata Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia, pada wartawan di sela-sela Intel Media Camp 2009. “Tetapi Intel memutuskan untuk mempercepat peluncurannya, dan prosesor berbasis teknologi itu akan siap dipasaran di akhir tahun ini,” ucapnya.
Khusus untuk membuat prosesor dengan teknologi 32 nanometer, Intel telah menginvestasikan dana sebesar 7 miliar dolar AS. Sampai akhir tahun 2009 nanti, total dana yang ditanamkan Intel untuk membuat pabrik dan lain-lain seputar proses manufaktur baru itu akan mencapai 8 miliar dolar AS. “Kalau ditarik mundur, sejak tahun 2002, Intel sudah menghabiskan dana sebesar 50 miliar dolar AS untuk mempercanggih proses manufaktur chip-chip buatannya,” kata Budi.
Budi juga menyebutkan bahwa dengan beralihnya proses manufaktur ke 32 nanometer, itu akan memungkinkan sebuah core grafis ditanam pada sebuah prosesor. Melengkapi kontroler memori DDR yang kini sudah dipindahkan dari chipset ke dalam prosesor.
Dengan mengintegrasikan kontroler memori dan core grafis ke dalam prosesor, berarti arsitektur platform komputer berbasis Intel juga berubah. Kalau dulu menggunakan 3 chip solution, ke depannya platform Intel akan terdiri dari 2 chip solution.
Chip pertama adalah prosesor lengkap dengan kontroler memori dan grafis terintegrasi. Adapun chip kedua adalah yang bertugas mengontrol input/output dan komponen lainnya pada sistem.
“Dengan digunakannya 2 chip solution sejak era Nehalem, maka platform sistem Intel bisa lebih ringkas dan efisien,” kata Budi. “Vendor PC atau notebook bisa membuat produk mereka dalam desain dan ukuran yang lebih kecil dan portabel. Kedepannya, teknologi komputer jinjing akan bergerak ke arah produk yang ringan dan tipis, di bawah 1 inci,” ucap Budi.
Platform dual chip solution pada netbook atau nettop sendiri akan siap di tahun 2009 dengan nama Pineview.
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
