VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jatuh sakit saat kunjungan kerja di Sulawesi Selatan. Sakit itu diderita Presiden Yudhoyono setelah menyantap makan siang di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa saat jumpa pers untuk menjelaskan mengenai Presiden Yudhoyono yang jatuh sakit. Dalam jumpa pers itu hadir pula juru bicara kepresidenan Andi Malarangeng, dokter kepresidenan Rahmawati, dan Idrus Paturusi, dokter dari Universitas Hasanuddin.
Hatta menjelaskan, Presiden dan rombongan tiba di Bandara Hasanuddin sekitar pukul 10.55. Presiden dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Kabupaten Pangkep, yang terletak sekitar 50 kilometer dari bandara.
"Saat tiba beliau istirahat dan makan siang. Setelah itu Presiden merasakan keluhan pada lambungnya," Hatta Rajasa saat jumpa pers di di Hotel Imperial Aryaduta, Makassar, Kamis 12 Maret 2009.
Seketika itu juga, tim dokter kepresidenan langsung memeriksa Presiden. "Kesimpulannya, Presiden diduga nyeri pada lambung dan kelelahan," jelasnya.
Tim dokter pun langsung menyarankan agar Presiden beristirahat sejenak. Ketika kondisinya mulai sehat, lanjut Hatta, Presiden sempat ingin mengikuti acara di Pangkep. "Namun dilarang tim dokter dan disarankan tetap beristirahat sampai pulih," jelasnya.
Pada pukul 15.30, tim dokter kembali melakukan pemeriksaan ulang. "Kesimpulannya baik, sehat danb tidak ada sesuatu apapun," jelasnya. Atas dasar kesimpulan tim dokter, Presiden dan rombongan kemudian meninggalkan Pangkep pada pukul 19.30 WIB. Presiden langsung menuju Makassar.
Rencananya, di Sulawesi Selatan ini Presiden akan meresmikan sejumlah proyek. Adapun sejumlah proyek yang akan di resmikan di Makassar diantaranya meresmikan Bendungan Ponre-ponre senilai Rp 206 miliar, PLTG Senkang Kabupaten Wajo senilai US$ 45 juta.
Sarana penjernihan air minum di Rantepao, Rantetayo Kabupaten Toraja, Patallasang Kabupaten Takalar, Parappa Kabupaten Jeneponto, Tatete Kabupaten Bulukumba dan rumah susun sewa Mariso, Daya dan Rusunawa Universitas Muhammadiyah yang kesemuanya berada di Kota Makassar serta Centre Point Of Indonesia (CPI) di Sulsel.
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar
Soal Cincin di Jari Manis dan Dilamar di Bali, Ini Kata Syifa Hadju
Selain menyangkut foto-foto tersebut, Syifa Hadju juga menjelaskan mengenai cincin yang terlihat di jari manisnya.
