VIVAnews - Kasihan betul nasib klub NBA, Indiana Pacers. Hanya karena tidak mampu membiayai operasional kandangnya, mereka terancam angkat kaki dari Conseco Fieldhouse, Indianapolis.
Akibat krisis keuangan global, musim ini Pacers diperkirakan merugi 30 juta dolar AS (Rp 356,8 miliar). Sedangkan biaya operasional Conseco Fieldhouse memakan setengah dari biaya kerugian itu.
"Ada kemungkinan mereka memindahkan tim. Ada juga kemungkinan menjual atau pun membubarkan tim," ujar Wakil Presiden Pacers, Pat Early, seperti dilansir AP, Kamis 12 Maret 2009. "Tapi yang pasti saat ini Pacers kehilangan banyak uang."
Early menambahkan kalau hingga saat ini manajemen gedung tidak memaksa mereka pindah. Namun, Pacers terpaksa harus membuat beberapa keputusan sulit demi keselamatan kandangnya.
Sebenarnya Pacers bisa saja meminta bantuan Dewan Pengembangan Kota yang sudah menjalin kerjasama sejak 10 tahun lalu. Namun, Dewan Kota menyatakan tidak mampu menalangi biaya operasional Pacers karena juga merugi 43 juta dolar AS (Rp 511,4 miliar).
Namun, Melvin Simon sebagai pemilik resmi Pacers menyatakan akan berusaha sebaik mungkin menyelamatkan timnya. Apalagi sebagai pemilik Pacers sejak 23 tahun lalu, Simon yakin ada banyak hal yang bisa ia lakukan.
"Kami bisa mengatasi masalah tim ini. Yang jadi masalah hanya fasilitas yang menyulitkan kami. Kami takkan meminta orang lain untuk mengeluarkan uang. Hanya operasional fasilitas, itu saja," kata Simon.
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
