Mengapa Suku Bunga Bank Sulit Turun

VIVAnews - Suku bunga bank diyakini masih akan sulit turun. Pasalnya menurut Ekonom Senior BNI, Tony Prasetyantono, ada kebijakan yang konflik antara penurunan BI rate dan LPS dengan kebijakan pemerintah.

Demikian diungkapkan oleh Tony melalui di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2009 saat dimintai komentar tentang efek penurunan LPS rate terhadap suku bunga perbankan.

Menurutnya memang seharusnya, dengan adanya penurunan LPS rate maka seharusnya menjadi semacam tekanan bagi bank untuk menurunkan suku bunga deposito.

"Tapi pengalaman belakangan ini menunjukkan, bank-bank yang kepepet likuiditas tetap berani menetapkan suku bunga deposito tinggi," ujarnya. Alasan utamanya adalah bank-bank tersebut harus berebut likuiditas.

Untuk itu beberapa bank kecil lain diakui harus menghadapi ketatnya likuditas dengan menawarkan bunga deposito yg mahal.

"Ini terpaksa dilakukan, karena jika tidak, mereka akan kekurangan likuiditas," katanya.

Likuditas ini, menurut Tony, akan mengalir ke bank-bank besar atau dibelikan SBI, obligasi, dan lain sebagainya. Alasannya adalah karena pemerintah masih menawarkan yield obligasi yg tinggi.

"Inilah yang menyebabkan masih seretnya bank menurunkan suku bunga, baik deposito maupun kredit," katanya. Dengan kata lain, sebenarnya pemerintah dinilai secara tak sengaja ikut "andil" menyebabkan bunga perbankan masih tinggi.

PAN Anggap Anies dan Ganjar Hadir atau Tidak dalam Penetapan Prabowo Tak Ada Pengaruhnya
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta menderek mobil yang parkir sembarangan di Jalan Raya Mangga Besar, Jakarta

Belajar dari Wanita Ngamuk ke Dishub karena Digembok Mobilnya, Pahami Aturan Parkir di Jalan

Pinggir jalan atau bahu jalan sebenarnya tidak boleh digunakan sebagai tempat parkir karena dapat mengganggu mobilitas pengguna jalan lainnya. Pahami aturan soal parkir.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024