VIVAnews – Masuknya dukungan mantan Presiden Abdurrahman Wahid ke Partai Gerakan Indonesia Raya diprediksi membawa kerugian besar bagi Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Muhaimin Iskandar di Pemilihan Umum 2009.
“Ini efeknya akan jelas. Itu akan melukai PKB Muhaimin. Karena bagaimanapun, Gus Dur (Abdurrahman Wahid) punya massa sendiri,” kata Doddy Ambardi, dosen politik Universitas Gajah Mada, kepada VIVAnews, Sabtu 14 Maret 2009.
Pemberitan dukungan Gus Dur kepada partai baru peserta Pemilu 2009 itu akan ditandai dengan penandatanganan deklarasi lewat acara Istigosah. Acara itu akan dilaksanakan siang ini pukul 14.00 di Gedung Olahraga Kertajaya, Surabaya, Jawa Timur.
Doddy mengatakan berdasarkan hasil survei terhadap PKB pada Pemilu 2004, partai itu meraih suara 11 persen.
Tapi partai ini mengalami kemerosotan setelah terjadi konflik di tingkat elit partai. Suaranya terbelah menjadi dua setelah Gus Dur dan Muhaimin pecah kongsi. Dari situ saja, kata dia, Muhaimin sudah kehilangan banyak dukungan.
Keuntungannya bagi Gerindra adalah massa pendukung Gus Dur akan mendukung ke partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden itu.
Namun, kata Doddy, tidak otomatis semua pendukung Gus Dur akan ikut mendukung Gerindra. Karena massa PKB memiliki karakteristik tidak terikat kepada salah satu partai.
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.
