VIVAnews – Perusahaan asuransi dan keuangan terkemuka yang pernah mendapat dana talangan lebih dari US$170 juta, American International Group (AIG), pekan ini akan mengucurkan bonus puluhan juta dolar bagi para pimpinan eksekutifnya.
Seorang pejabat Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) yang tidak bisa disebut namanya mengatakan Rabu lalu, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner telah memanggil Kepala Eksekutif Korporat AIG Edward Liddy. Geithner meminta agar Liddy melakukan negosiasi ulang tentang pembayaran bonus kali ini.
Namun, melalui surat kepada Geithner, Sabtu 14 Maret 2008, Liddy mengatakan kepada menteri bahwa pemberian bonus tidak dapat dibatalkan karena akan bertentangan dengan kontrak pegawai. Kesepakatan tentang pemberian bonus telah dilakukan awal 2008, saat AIG belum mengalami krisis keuangan.
Dalam surat tersebut ditulis bahwa AIG memiliki kewajiban untuk membayar total sekitar US$165 juta bagi pegawai di unit Produk Finansial AIG.
Hari terakhir pemberian bonus adalah Minggu, 15 Maret 2009. Dalam dokumen tersebut juga ditulis bahwa US$55 juta di luar dana tersebut telah didistribusikan kepada sekitar 400 pegawai unit Produk Finansial AIG.
Departemen Keuangan AS menyatakan bahwa pemerintah tidak memiliki otoritas hukum untuk membatalkan pemberian bonus itu. Namun kemarin, penyedia jasa keuangan yang tengah bermasalah tersebut setuju untuk mempertimbangkan mengatur lagi pembayaran bonus berikutnya.
AIG juga berjanji kepada Geithner untuk menata ulang bonus sebesar US$9,6 juta yang sebenarnya akan diberikan kepada sekitar 50 bos eksekutif. Liddy dan enam pemimpin eksekutif lainnya telah setuju untuk melepas bonus itu.
Sementara itu, awal bulan ini AIG menyatakan menderita kerugian US$61,7 miliar untuk triwulan keempat tahun lalu, kerugian korporat terbesar dalam sejarah perusahaan AS. (AP)
Jaringan Mubaligh Muda Indonesia Apresiasi Silaturahmi Rosan ke Megawati
Koordinator nasional JAMMI yakni Irfaan Sanoesi ini mengungkapkan bahwa silaturahmi Rosan sebagai adanya penanda baik guna merajut rekonsiliasi nasional pasca pemilu 2024
