OPEC Tunda Pengurangan Produksi Minyak

VIVAnews -  Negara-negara eksportir minyak yang tergabung dalam OPEC mengambil keputusan untuk tidak memangkas tingkat produksi. Keputusan itu diambil dalam pertemuan di Wina, Austria, Minggu 15 Maret 2009.

Pasalnya, pengurangan produksi akan membuat harga minyak mentah naik tajam. Maka, mereka menunda keputusan pengurangan produksi setidaknya hingga Mei 2009.

Sekretaris Jenderal OPEC, Abdalla el-Badri, menjelaskan bahwa organisasi yang beranggotakan dua belas negara produsen minyak tersebut sangat khawatir dengan krisis ekonomi yang tengah melanda. Maka mereka mengesampingkan keinginan untuk memperbaiki kondisi dengan cepat dengan mengurangi tingkat produksi untuk menaikkan harga.

"Kami melihat orang-orang kehilangan pekerjaan, kami melihat penduduk negara kaya juga merasakan krisis," kata el-Badri. El-Badiri menambahkan bahwa tujuan OPEC saat ini tetap menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produknya, sehingga ini bukan merupakan saat yang tepat untuk mengambil langkah radikal.

Keputusan itu disambut baik oleh Amerika Serikat (AS) dan negara konsumen utama minyak lainnya, sebab dengan menetapkan produksi yang lebih rendah akan membuat harga minyak naik.

Keputusan OPEC itu diambil di tengah berbagai kabar buruk ekonomi sejak krisis finansial menjadi kian parah Oktober lalu. Indeks saham industri Dow Jones di bursa saham Wall Street, AS, naik sekitar 10 persen pekan lalu. Demikian pula dengan indikator saham di bursa kawasan Asia dan Eropa. Namun, pemerintah dan para investor tetap waspada bahwa itu belum merupakan perbaikan ekonomi.

"Mereka (OPEC) mengetahui fakta bahwa produksi minyak harus dikurangi," kata pialang saham dan analis Stephen Schork di Pennsylvania. "Namu mereka mempertimbangkan bahwa mengurangi produksi dapat membuat harga minyak melonjak," lanjutnya.

Tindakan OPEC, kata Schork, membawa pesan kuat bagi produsen dan konsumen bahwa kita semua bersama-sama dalam masalah ini, mereka memerlukan kami untuk membeli dan kami harus memiliki sesuatu untuk membeli produksi mereka.

Namun, langkah-langkah yang lebih drastis dapat diambil dalam beberapa bulan ke depan. Para anggota OPEC sepakat untuk kembali bertemu pada 28 Mei untuk meninjau kembali harga dan persediaan minyak. Pertemuan tersebut, bisa saja menghasilkan keputusan untuk mengurangi produksi minyak jika harga minyak saat itu terlalu rendah dan kondisi ekonomi mulai meningkat. (AP)

Soetta Jadi Bandara Tersibuk di Asia Tenggara
Wika Salim

Wika Salim Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana

Interaksi Tukul Arwana dengan rekan-rekan artis yang ingin membesuk masih dibatasi oleh pihak keluarga.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024