40 Hari,Utang Dalam Negeri Naik Rp 47 Triliun

VIVanews - Jumlah utang dalam negeri berupa surat utang negara melonjak drastis dalam tempo 40 hari. Per 12 Maret 2009, jumlahnya mencapai Rp 972,2 triliun.

Padahal pada 3 Februari 2009 masih tercatat Rp 924 triliun. Ini berarti terjadi lonjakan Rp 47,4 triliun. Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan yang dikutip VIVAnews, Senin 16 Maret 2009, dijelaskan secara rinci posisi utang dan jenis-jenis surat utangnya.

Disebutkan, surat utang pemerintah dengan denominasi rupiah mencapai Rp 534,4 triliun naik dari posisi awal Februari sebesar Rp 530 triliun. Rinciannya jenis zero coupon tercatat Rp 31,8 triliun, naik dibandingkan Februari 2009 yang masih Rp 27 triliun.  Sedangkan jenis fixed coupon tercatat Rp 356,6 triliun, turun tipis dibandingkan data awal Februari 2009 yang tercatat Rp 357,2 triliun. Sedangkan jenis variable coupon tercatat Rp 145,9 triliun.

Sementara surat utang berdemonimasi dolar AS tercatat Rp 170,1 triliun. Adapun surat utang berbentuk sukuk tercatat Rp 10,2 triliun dan utang dalam bentuk non tradable securities tercatat Rp 257,4 triliun, sehingga total utang dalam negeri pemerintah dalam bentuk surat utang, termasuk sukuk mencapai Rp 972,2 triliun.

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Kenaikan jumlah utang ini terjadi karena selama kurun waktu 3 Februari-12 Maret 2009, pemerintah menerbitkan obligasi, baik dalam bentuk rupiah maupun dolar AS. Salah satunya global medium term notes sebesar US$ 3 miliar.

Terkait utang kepada pihak luar negeri per 31 Januari 2009 tercatat US$ 65,73 miliar dengan rincian utang bilateral US$ 35,26 miliar, multilateral US$ 20,20 miliar, kredit ekspor US$ 10,22 miliar, dan commercial credit US$ 0,04 miliar.

Proporsi pinjaman luar negeri berdasarkan kreditor sebanyak 45,4 persen berasal dari Jepang, 16,4 persen dari Bank Pembangunan Asdia, 13,6 persen dari Bank Dunia, 4,6 persen dari Jerman, 3,6 persen dari Amerika Serikan, 1,7 persen dari Inggris, dan 14,6 persen dari lain-lain.

Xiaomi SU7

Coba-coba Bikin Mobil Listrik, Xiaomi Dibuat Kaget

Permintaan untuk mobil sedan listrik Xiaomi SU7, jauh lebih tinggi dari yang diprediksi oleh perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Chief Executive Officer Xiaomi, Lei Jun.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024