Krisis Ekonomi Global

Malaysia Siapkan Dana Darurat

VIVAnews - Pemerintah Malaysia, Senin, 20 Oktober 2008, mengumumkan akan mengucurkan dana talangan sebesar US$ 1,4 miliar. Tujuannya untuk menyangga pasar saham dan menarik lebih banyak lagi investasi asing di tengah prediksi akan melambatnya pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan Malaysia, Najib Razak, mengatakan akan menyalurkan dana talangan US$ 1,4 miliar melalui suatu lembaga untuk berinvestasi saham perusahaan-perusahaan yang nilainya merosot.

Ditanya Soal Kebencian Chef Arnold, Begini Jawaban Codeblu

Nilai saham merosot karena saham-saham perusahaan besar diperdagangkan dengan harga rendah. Bursa saham tenggelam sekitar 37 persen tahun ini bersamaan dengan jatuhnya saham di kawasan regional.

“Pasar saham kami terpengaruh oleh sentimen yang terjadi di pasar saham lain, tetapi saya ingin menekankan jangan sampai kita membuat diri kita percaya bahwa kita sedang berada dalam krisis keuangan,” kata Najib.

Pejabat berwenang juga akan mempercepat liberalisasi sektor pelayanan dan mempermudah aturan bagi investor asing untuk membeli lahan industri dan properti agar situasi ekonomi makin kompetitif, tambah Najib. Rincian program akan segera diberikan dalam beberapa hari ini.

Najib juga mengatakan bahwa pemerintah akan menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi sebanyak 5,4 persen untuk tahun 2009. Sebagian karena rendahnya permintaan terhadap komoditas ekspor utama Malaysia, yaitu minyak sawit dan minyak mentah.

Tim independen pengkaji kebijakan yang cukup berpengaruh, The Malaysian Institute of Economic Research, pekan lalu memprediksi pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun 2009 akan tergelincir sebanyak 3,4 persen. Mereka juga memperingatkan akan kemungkinan timbulnya resesi jika perekonomian Amerika Serikat semakin memburuk.

Sementara itu, para ekonom menegaskan bahwa program yang lebih solid dibutuhkan Malaysia-negara yang perekonomiannya bergantung pada perdagangan, sehingga nantinya akan dapat mengatasi kekacauan keuangan global.

“Kita butuh stimulus keuangan dan kebijakan ekonomi yang lebih konkrit untuk menyokong pertumbuhan [ekonomi] dalam jangka panjang. Kalau tidak, dampak buruk krisis global akan merundung kita,” kata  Wan Suhaimi Saidi, ekonom untuk Kenanga Investment Bank.

(AP)

Mooryati Soedibyo Meninggal di Usia 96 Tahun, Tantowi Yahya: Saya Bersaksi Ibu Orang Baik
Calon presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri acara deklarasi Gema PS mendukung Prabowo-Gibran di Blitar, Jawa Timur, Minggu, 17 Desember 2023.

AHY Cuti Demi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres RI

Menteri ATR/BPN sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan hadir dalam penetapan presiden dan wakil presiden RI di KPU hari ini.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024