RI Paksa G20 Tambah Dana Lembaga Dunia

VIVAnews - Pertemuan menteri keuangan G20 di London, akhir pekan lalu menyepakati  kebijakan stimulus fiskal 2009 harus dilanjutkan dengan stimulus fiskal tahap dua pada 2010. Forum G20 menganjurkan agar pelaksanaan ini dilakukan oleh semua negara anggota untuk menahan laju krisis global yang mendalam.

"Inilah yang kita bahas kemarin dan untuk mewujudkan stimulus fiskal sebesar 2 persen PDB pada 2010, ini masih banyak dipertanyakan," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan, Anggito Abimanyu dalam jumpa pers di kantornya, Senin, 16 Maret 2009. Anggito mengatakan bahwa untuk menahan krisis yang semakin mendalam, stimulus tahap dua pada tahun 2010 kebutuhannya mencapai 2 persen PDB dunia.

Permasalahannya, kata Anggito, saat ini keuangan global tidak tersedia. Secara normal karena terjadi krisis, banyak negara yang defisitnya membengkak dan perlu banyak untuk membiayai defisit. Padahal keuangan dunia saat ini diakui sedang sulit. "Seperti Indonesia misalnya, meski ada Silpa, tapi masih kurang," katanya.

Untuk itulah, kata Anggito, usulan Indonesia dalam Forum dengan sedikit memaksa perlu penambahan dana untuk bank pembangunan dunia agar pendanaannya bisa memadai. Pasalnya sumber-sumber keuangan lain, seperti pajak saat ini menurun, untuk pasar pembayarannya terlalu besar dan sulit dalam penyediaan dana lain.

"Jadi kita usulkan seperti ADB, perlu penambahan dana modal dengan gotong-royong untuk bisa memberikan tambahan yang lebih tinggi," katanya.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024