VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bertemu tiga calon penilai independen transaksi akuisisi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hari ini. Saat ini, otoritas bursa sudah mengantungi tiga nama calon penilai independen tersebut.
"Kami sudah merumuskan tiga calon penilai independen itu," kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, di gedung bursa efek, Jakarta, Senin 16 Maret 2009.
Meski demikian, manajemen otoritas bursa itu enggan menyebutkan nama-nama calon penilai independen tersebut. Pertemuan hari ini untuk mempelajari proposal masing-masing calon penilai independen tersebut.
Direktur Pencatatan BEI, Eddy Sugito, menambahkan, calon penilai independen tersebut harus memahami kondisi perusahaan batu bara yang diakuisisi Bumi Resources. Otoritas bursa akan meminta dokumen yang diperlukan.
"Setelah itu, kami baru akan bernegosiasi masalah harga dan waktu," ujar Eddy.
BEI, dia melanjutkan, akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam menilai penilai independen itu. Proses tersebut diharapkan selesai secepatnya.
Sebelumnya, Bumi Resources melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment mengambil alih 89 persen saham Pendopo Coal Ltd senilai Rp 1,3 triliun.
Bumi Resources Investment juga menguasai secara tidak langsung sekitar 75,74 persen saham Fajar Bumi Sakti senilai Rp 2,47 triliun. Selain itu, Bumi mengambil alih 44 persen saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) senilai Rp 2,41 triliun.
Bapepam-LK telah memberi mandat kepada BEI untuk menunjuk penilai independen transaksi akuisisi oleh Bumi Resources itu. Otoritas pasar modal ingin memastikan mengenai sifat transaksi akuisisi dan kewajaran nilai pembelian tiga perusahaan itu.
Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Witan Sulaeman menegaskan Timnas Indonesia U-23 tidak akan gentar menghadapi Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
