VIVAnews - Sri Sultan Hamengku Buwono X berbahagia Ketua Umum Partai Golkar dicalonkan 28 Dewan Pimpinan Daerah sebagai calon presiden. Pencalonan itu pertanda bagus bagi partai sebesar Golkar.
"Golkar menemukan identitas kembali sebagai pemenang dalam Pemilu 2004, mau mencalonkan pemimpinnya sebagai calon presiden, bukan sebagai calon wakil presiden," kata Sri Sultan di Kepatihan Yogyakarta, Senin 16 Maret 2009.
Dari awal, menurut anggota Dewan Penasihat Partai Golkar itu, Golkar terkesan maju-mundur soal pencalonan presiden. "Justru di Yogyakarta, Jusuf Kalla menemukan roh perjuangan Golkar itu. Ini membanggakan. Ini sangat menguntungkan partai," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
Sabtu 14 Maret lalu, 28 DPD Golkar yang mengatasnamakan semua DPD Golkar menyatakan bulat mendukung Jusuf Kalla sebagai calon presiden. Dalam "Kesepakatan Yogyakarta" yang dibuat setelah bertemu Jusuf Kalla, 28 DPD itu membulatkan tekad hanya mengajukan calon presiden, bukan calon wakil presiden.
Jusuf Kalla menyatakan deklarasi itu wajar saja karena hasil penjaringan calon presiden di internal Partai Golkar memang banyak yang mencalonkannya. Bahkan ada DPD yang hanya mengajukan satu nama sebagai calon presiden: Jusuf Kalla.
Laporan Rahardian | Yogyakarta
Sambut Putusan MK, Ketum Hipmi: Proses Pilpres Berakhir, Kini Saatnya Bangun Ekonomi Bangsa
Kalangan pengusaha muda menilai kini adalah saatnya untuk membangun ekonomi bangsa. Hal ini menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024.
