Stimulus Tak Berguna Kalau Bank Sakit

VIVAnews - Staf khusus Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan reformasi perbankan dunia menjadi faktor penentu pemulihan ekonomi global. Tanpa perbaikan di sektor ini, maka upaya menstimulus sektor riil tidak akan ada gunanya.

Menurut Chatib, anggota-anggota working grup I di Forum G20 telah membahas hal ini di pertemuan Menteri Keuangan G20 akhir pekan lalu yang berlangsung di London, Inggris.

Dari hasil pertemuan, kata dia, negara maju berkomitmen mendukung negara berkembang dalam melakukan countercyclical (pemulihan sektor riil). Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan upaya perbaikan perbankan untuk pemberian pembiayaan stimulus. Pasalnya sektor riil bisa bergerak jika hanya ada pendanaan.

"Sektor riil itu ada jika ketersediaan terhadap akses pembiayaan itu ada," ujar Chatib. Oleh karena itu dengan sakitnya sistem perbankan sekarang ini, maka pemulihan perbankan menjadi sangat penting.

Ia mengatakan stimulus fiskal dilakukan semua negara saat krisis dengan tujuan perbaikan kinerja ekonomi. Di dalamnya mencakup bagaimana upaya pemulihan dan penciptaan lapangan kerja.

Usaha penyehatan perbankan ini, menurut Chatib, oleh anggota Forum G20 diupayakan dengan membuang aset beracun dari perbankan.

Bendungan Sungai Runtuh, Rusia Dilanda Banjir Besar hingga Merugi Rp 3,5 Triliun
VIVA Militer: Kendaraan lapis baja militer Israel

Siasat Licik Israel Sabotase Iran Dibongkar Media Amerika

Iran juga memiliki rencana balas dendam atas kematian Jenderal Zahedi.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024