VIVAnews -- Pemerintah akan memberikan insentif pajak untuk menggerakkan sektor riil di tengah ancaman resesi ekonomi dunia.
"Untuk menghadapi situasi ekonomi yang melambat, pemerintah kemungkinan memberikan insentif," ujar Dirjen Pajak, Darmin Nasution seusai mengikuti rapat koordinasi di kantor Menko Perekonomian di Jakarta, Senin malam, 20 Oktober 2008.
Menurut Darmin, pemerintah memiliki Peraturan Pemerintah nomor 62 tahun 2008 tentang fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu. PP tersebut diterbitkan untuk memperbaiki iklim investasi dan daya saing nasional.
Dalam PP tersebut, pemerintah menambah jumlah bidang usaha yang mendapat insentif pajak penghasilan dari 15 menjadi 23 bidang usaha. Sedangkan, lokasi tempat investor menanamkan modalnya bertambah dari 9 menjadi 15 daerah.
Fasilitas PPh yang diberikan adalah pengurangan PPh netto 30 persen dari jumlah penanaman modal yang dibebankan selama enam tahun sebesar 5 persen tiap tahunnya. Kemudian penyusutan dan amortisasi yang dipercepat, pengenaan PPh atas dividen yang dibayar kepada subyek pajak luar negeri sebesar 10 persen. Selain itu ada juga kompensasi kerugian antara lima dan 10 tahun.
Mengacu pada peraturan tersebut, menurut Darmin, pemerintah akan menganalisis kemungkinan memberikan insentif pajak. Ia akan menghitung dengan baik dengan pertimbangan kegiatan usahanya akan berkembang dengan baik. "Jangan diberi insentif, tetapi kegiatan tidak berkembang. Buat apa basa-basi namanya."
Jika usulan insentif tidak tertampung dalam PP 62, menurut Darmin, instansinya juga akan melihat data dan persoalan biaya yang ditanggung industri, harga saingan, dan standar bakunya. "Insentif pajak kan jenisnya macam-macam."
Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade
Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif
