Mantan Kapolda Jatim Mundur dari Kepolisian

Kapolri Bantah Tudingan Mantan Kapolda Jatim

VIVAnews - Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri menjelaskan proses pencopotan mantan Kepala Kepolisian Jawa Timur, Inspektur Jenderal Herman Suryadi Wiredja. Dia juga membantah ada intervensi Polri dalam penanganan kasus dugaan pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT) dalam pilkada Jawa Timur.

Bambang Hendarso menjelaskan pada 13 Februari 2009 dia memanggil para pejabat Polri yang akan pensiun bulan Mei, termasuk kepala kepolisian Sumatera Barat, kapolda Bengkulu, kapolda Bali dan kapolda Kamilantan Timur. "Saya jelaskan karena ini mau pemilu tahapannya cukup ketat sehingga sebelum bulan Mei, serah terima jabatan dilakukan," kata Bambang Hendarso di Istana Negara, Selasa 17 Maret 2009.

Menurut Bambang Hendarso, semua pejabat bisa memahaminya, apalagi pergantian jabatan adalah hak prerogatif kepala Polri. "Nah, setelah itu yang bersangkutan [Herman] kembali ke Jawa Timur. Tanggal 19 Februari dia memberikan penjelasan seolah-olah ada kecurangan dalam pilkada Jawa Timur," kata dia.

Herman, kata Bambang Hendarso, bahkan mendudukan Ketua KPUD Jawa Timur, Wahyudi Purnomo sebagai tersangka. "Saya kirim tim kesana. Ternyata  proses penyelidikan dan penyidikan belum dilakukan  tapi sudah dikatakan ada tersangka," kata Bambang Hendarso.

Polri, kata dia, tak memerintahkan penghentian kasus itu namun mempersilahkan kepala kepolisian daerah untuk terus memproses kasus itu. "Jadi, masalah itu tidak benar dan yang bersangkutan dicopot karena memberikan pernyataan juga tidak benar," tambah Bambang Hendarso.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Herman Suryadi Wiredja menyatakan mundur dari dunia kepolisian sejak 19 Februari 2009. Dia mengaku kecewa atas dihentikannya penyidikan kasus dugaan pemalsuan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam pilkada Jawa Timur

Herman mengungkapkan ada intervensi Kepala badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji untuk menghentikan perkara pemalsuan daftar pemilih.

Maxime Boutier dan Luna Debat Soal Batasan Buka Hubungan di Media Sosial: Aku yang Diserang Nanti!
VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

RI Siap-siap Hadapi Dampak Buruk akibat Konflik Iran-Israel, Menurut Analis

Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro memprediksi aksi saling serang Iran dan Israel bakal berdampak secara ekonomi dan politik dalam negeri.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024