Krisis Politik Madagaskar

Militer Angkat Pemimpin Oposisi Jadi Presiden

VIVAnews - Madagaskar, negara-pulau di sebelah selatan benua Afrika, kini memiliki pemimpin baru berkat campur tangan kekuatan militer. Pimpinan militer Madagaskar menyerahkan tampuk kepemimpinan negara kepada pemimpin oposisi Andry Rajoelina.

Transisi kekuasaan itu terjadi beberapa jam setelah presiden Marc Ravalomanana mengundurkan diri, Selasa 17 Maret 2009. Rajoelina akan memimpin pemerintahan transisi sebelum menggelar pemilihan umum (pemilu), yang harus terselenggara dalam jangka waktu 24 bulan.

"Kami menyerahkan komando kepada Rajoelina," kata Laksamana Angkatan Laut Hyppolite Ramaroson di ibu kota Antananarivo, Selasa, seperti dikutip laman stasiun televisi Al Jazeera.

Sebelumnya Ravalomanana telah menyatakan pengunduran diri dari pemerintahan. Ravalomanana menyerahkan kekuasaan kepada pejabat tinggi kemiliteran.

"Keputusan ini sangat sulit namun tetap harus dibuat. Kita semua membutuhkan ketenangan dan perdamaian untuk membangun Madagaskar," ujar Ravalomanana melalui siaran radio.

Rajoelina sendiri telah menyatakan diri sebagai pemimpin transisi  sejak pekan lalu. Rajoelina bahkan sudah tinggal di istana kepresidenan yang diambil alih militer sejak Senin, 16 Maret 2009.

Mantan walikota Antananarivo ini sudah berulang kali menyerang Ravalomanana dengan tuduhan penyalahgunaan dana anggaran dan melanggar demokrasi di Madagaskar. Ia juga terus mendesak Ravalomanana untuk melepaskan jabatannya selama beberapa bulan terakhir.

Duta besar Burkina Faso untuk Uni Afrika Bruno Nongoma Zidouemba meminta Rajoelina dan militer menjamin keselamatan Ravalomanana. Hingga kini, keberadaan mantan presiden itu belum diketahui. "Kami telah meminta agar keselamatan Ravalomanana dan keluarganya dijamin," kata Zidouemba.

Juru bicara departemen luar negeri Amerika Serikat Robert Wood membantah kabar Ravalomanana bersembunyi di kedutaan Amerika di Antananarivo.

Sementara itu, Uni Afrika telah mengecam penyerahan komando dari militer ke Rajoelina. "Hal itu tidak konstitusional," kata kepala komisi Uni Afrika Jean Ping sebelum militer Madagaskar mengumumkan penyerahan kekuasaan mereka.

Ping mengatakan Uni Afrika menilai penyerahan kekuasaan yang inkonstitusional sebagai kudeta. Berdasarkan piagam Uni Afrika, sanksi suspensi akan dijatuhkan pada negara yang mengalami kudeta atau perubahan pemerintahan yang tidak sesuai hukum.

Setidaknya 135 orang telah tewas sejak krisis politik melanda negara di Samudra Hindia ini sejak Januari lalu. Sebagian besar korban tewas dalam bentrokan fisik antara pengunjuk rasa antipemerintah dengan militer yang bertugas di bawah komando Ravalomanana.

Apple Bagi-bagi Undangan
Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic

Kata Pelatih PSS Soal Drama 3 Penalti dan Kartu Merah Saat Lawan Persik

Juara bertahan LavAni Allo Bank Electric menargetkan kembali menjadi juara Proliga musim 2024. Target juara ini jika bisa terwujud di Proliga 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024