Krisis Picu Industri Kreatif di Bandung

VIVAnews - Industri kreatif berbasis ide dan kekhasan dengan skala ekonomi kecil terbuka lebar untuk dikembangkan. Di masa depan, industri kreatif nasional akan berarah pada pembentukan kota-kota seni dan kreatif dengan keunikan sendiri.
 
Ketua Bandung Creative City Ridwan Kamil mengatakan, fenomena kreativitas di Indonesia erat kaitannya dengan usaha kecil menengah. "Hampir semua industri kreatif merupakan usaha kecil dan semakin banyak tumbuh saat krisis," katanya pada Lokakarya Wartawan dengan Tema Peran Kekayaan Intelektual dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Industri Kreatif di FX Plaza, Rabu, 18 Maret 2009.

Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pertumbuhan perkotaan akan semakin berkonsentrasi dengan meningkatnya jenis usaha kreatif. "Pertumbuhan ekonomi kreatif akan menciptakan kota-kota dengan keunikan khusus. Jika daerah tidak memperlihatkan kreativitasnya, tenaga-tenaga kreatif akan hilang dan pindah ke daerah unik," katanya.

Emil menyontohkan, perubahan yang terjadi di Bandung saat krisis menumbuhkan industri kreatif distro. Industri distro pada krisis 1997 membengkak dari sekitar 15 distro menjadi 400 merek pada 2009. Modal awal rata-rata perusahaan kreatif sekitar Rp 500 ribu selama 10 tahun berkembang menjadi perusahaan beromzet hingga Rp 5 miliar.  "Industri kreatif di Indonesia sangat mandiri, tinggal pemerintah mendorong untuk meningkatkan jumlah mereka," tutur Emil.
 
Berdasarkan pengalaman di Bandung, industri kreatif memberikan lapangan kerja tanpa terpengaruh perubahan global. "Pasarnya industri kreatif itu domestik, masih sangat luas," kata dia.
 
Namun kendala utama dalam industri kreatif Indonesia, berdasarkan pengakuan beberapa kreator di bidang ini diantaranya royalti, pengetahuan mengenai hak intelektual, proses distribusi serta regulasi.
 
Salah satu pekerja film Anastasia Damayanti menyatakan dukungan pemerintah terhadap industri kreatif cenderung hanya sebagai pengikut (follower) apa yang sudah berjalan.

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024