VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, tiba-tiba batal ikut dalam jumpa pers di kediaman pribadi. Alasannya, Megawati tidak ingin mendapatkan pertanyaan lagi soal mengapa tidak mau bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sebab kalau jumpa pers nanti pasti ditanya mau ketemu Pak SBY tidak," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Pramono Anung, di kediaman pribadi Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Maret 2009.
Tetapi Pramono keburu mengklarifikasi bahwa, sejak awal memang tidak ada jadwal akan ada jumpa pers dengan Megawati. Padahal sebelumnya disampaikan bahwa Megawati akan menyampaikan langsung agenda jadwal kampanye di daerah yang akan dihadiri dirinya.
Soal tak juga bertemunya Yudhoyono dengan Megawati, menurut Pramono itu karena semata-mata kesibukan sang ketua umum PDI Perjuangan. PDI Perjuangan tetap mengedepankan silaturahmi dengan semua partai, termasuk Demokrat.
"Lagipula saya juga selalu ketemu dengan Pak Anas Urbaningrum (Ketua DPP Demokrat), karena satu daerah pemilihan," kata Pramono.
Keinginan Yudhoyono untuk bertemu Megawati sudah disampaikan dalam berbagai kesempatan. Terakhir Yudhoyono menyampaikan hal itu ketika diskusi dengan wartawan di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Minggu 15 Maret 2009. "Apapun posisi politiknya, sebaiknya tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi," kata Yudhoyono.
Menjelang Pemilihan Legislatif 9 April, pertemuan dengan partai lain memang menjadi agenda utama para petinggi partai. Ada yang tujuannya untuk silaturahmi sampai untuk menjajaki koalisi setelah pemilu nanti.
Misalnya yang dilakukan Partai Demokrat. Partai itu sudah menemui petinggi PKS, PKB, dan PAN. Begitu juga dengan Megawati, dia pernah bertemu secara khusus dengan Jusuf Kalla, Wakil Presiden dari Partai Golkar di Jakarta Pusat. Bahkan keduanya membuat janji. Janjinya antara lain untuk saling menyukseskan pemilu.
Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan tetap berada di luar pemerintahan sebagai penyeimbang. Tak berminat untuk bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran.
