36 Jam Bersama Kalla ke Empat Provinsi (II)

Lahirnya Kesepakatan Yogyakarta

VIVAnews - Dari Nanggroe Aceh Darussalam, Riau dan Kepulauan Riau, perjalanan Wakil Presiden Jusuf Kalla berlanjut ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Jusuf Kalla membuka kunjungan dengan menjadi keynote speaker dalam sebuah seminar.

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Setelah itu, Kalla selaku Ketua Umum Partai Golkar kembali bertemu kader-kader Golkar setempat. Dan tanpa diketahui sebelumnya, 28 Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar telah berkumpul di kampung halaman Sri Sultan Hamengku Buwono X itu.

Berikut kisah perjalanan 36 jam Jusuf Kalla ke empat provinsi yang diikuti wartawan VIVAnews, Arfi Bambani Amri. Kisah sebelumnya dapat diklik di sini.

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

Sabtu 14 Maret 2009

Pukul 08.00

Dari Hotel Novotel di Batuampar, Batam, rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla bergerak menuju Kawasan Industri Kabil. Di sebuah lahan terbuka, telah disiapkan sebuah tenda yang luas untuk ratusan tamu peresmian ground breaking pembangunan rumah susun sewa untuk pekerja.

Kalla duduk bersisian dengan Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah, Direktur Utama Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Hotbonar Sinaga dan Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asy'ari. Rumah susun sewa yang direncanakan memiliki 3.000 unit ini merupakan bagian dari rencana pembangunan 1.000 tower rumah susun yang proyek ambisius Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak beberapa tahun lalu. Proyek yang akan diresmikan ini dibiayai oleh Jamsostek.

Cukup panjang Jusuf Kalla berpidato di acara ini. Kalla meminta Jamsostek memperhatikan perumahan pekerja karena merupakan salah satu komponen biaya hidup yang tinggi. "Satu Yusuf saja bisa mengendalikan banjir di Mesir, masak dua Yusuf tak bisa membangun 1.000 tower," kata Jusuf Kalla menyebut Yusuf Asy'ari sebagai rekannya dalam mewujudkan perumahan murah bagi rakyat itu.

Pukul 09.30

Dari Bandara Hang Nadim, rombongan Kalla bertolak ke Yogyakarta. Ketua Golkar Kepulauan Riau yang juga Bupati Bintan, Ansar Ahmad, dan Sofjan Wanandi bergabung dalam rombongan ini.

Pukul 12.00

Udara berawan saat Fokker 100 berusaha mendarat di Lapangan Udara TNI AU Adi Sucipto, Yogyakarta. Tak seperti biasanya, sang Wakil Presiden hanya disambut Sekretaris Pemerintah Provinsi, Tri Harjun Ismaji. Tak ada Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam IX. Sri Paku Alam sedang sakit, sementara Sri Sultan yang juga salah satu kandidat terkuat calon presiden dari Golkar itu sedang bertandang ke Sumatera Utara.

Dari Lanud, rombongan Kalla bertolak ke Hotel Sheraton Mustika yang terletak di seberang Lanud. Kalla menjadi keynote speaker Forum Rembuk Nasional Mahasiswa dan Alumni Pasca-sarjana Se-Indonesia. Di tengah-tengah Kalla berbicara, iparnya, Aksa Mahmud, bergabung dalam tamu undangan. Seorang staf Kalla tergopoh-gopoh menyiapkan kursi bagi salah satu orang terkaya di Indonesia itu.

Pukul 14.00

Setelah berbicara hampir satu jam di depan ratusan mahasiswa pasca-sarjana itu, Kalla bertolak ke Hotel Century Saphir, Yogyakarta. Rupanya di hotel ini sudah berkumpul hampir 27 dari 33 Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar. Jumlahnya menjadi 28 karena Ketua Golkar Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, yang ikut bersama Kalla dari Batam bergabung pula. Rapatnya tertutup. "Nanti akan ada kejutan," ujar Mulyadi, staf Jusuf Kalla.

Yadi lalu menata restoran Hotel Century Saphir untuk sebuah jumpa pers. Lebih dari lima kursi dijejer di depan sebuah meja panjang. Menjelang pukul 16.00, para Ketua DPD Golkar itu berdatangan ke restoran di lantai dasar hotel itu.

"Kami ini 33 Ketua-ketua DPD Partai Golkar berkumpul untuk membuat penegasan," kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Uu Rukmana, mewakili teman-temannya. Di tangan Uu terdapat sebuah kertas putih. "Menindaklanjuti pertemuan 33 DPD pada Februari lalu, maka 14 Maret ini, ada kesepakatan tertulis yang kami buat," kata Uu.

Uu mengatasnamakan 33 DPD karena satu DPD memberi kuasa tertulis pada wakilnya untuk datang dan empat DPD lagi memutuskan untuk mematuhi apapun hasil pertemuan yang melibatkan Kalla di kampung halaman Sultan itu.

Isi kertas yang disebut "Kesepakatan Yogyakarta" itu pertama, 33 DPD bertekad memenangkan Golkar dalam Pemilihan Umum. Kedua, 33 DPD bertekad Golkar harus mencalonkan presiden, bukan wakil presiden. "Ketiga, kami semua bersepakat mencalonkan Bapak HM Jusuf Kalla sebagai calon presiden," kata Uu. Kalla resmi menjadi calon tunggal 29 DPD Golkar dalam Pemilihan Presiden nanti.

Pukul 16.00

Sesaat sebelum naik pesawat kembali ke Jakarta, Kalla tersenyum ketika ditanyakan mengenai "Kesepakatan Yogyakarta" itu. Kesepakatan Yogyakarta itu menurut Kalla tak jauh berbeda dengan hasil penjaringan calon presiden dari Partai Golkar yang telah dilakukan sejak akhir Februari dan ditutup 10 Maret lalu.

"Memang penjaringan itu terus terang (memilih) Ketua Umum," kata Kalla. "Malah ada DPD yang satu calonnya. Jadi hasil penjaringan itu tidak akan berbeda. Hasil penjaringan itu pula nanti disahkan oleh oleh DPD tingkat I. Ya sama saja. Dari semua yang masuk, kira-kira ada 15 DPD calonnya cuma satu saja. Cuma satu. Jadi tidak berbeda."

Dan semua rombongan kembali ke Jakarta. Mendekati pukul 17.30, setelah berkelana hampir 36 jam ke empat provinsi, Fokker 100 milik Pelita Air kembali mendarat di Halim Perdanakusumah membawa kembali pulang calon presiden dari Golkar: Jusuf Kalla.

IP Podcast Meriahkan Hari KI Sedunia Tahun 2024 di 33 Provinsi
Ilustrasi penembakan.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024