VIVAnews - PT Bursa Berjanga Jakarta (BBJ) menargetkan simulasi perdagangan fisik komoditas minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) mulai dilakukan April 2009. Pada Juni atau Juli tahun ini pihaknya berharap bisa menjalankan perdagangan fisik CPO tersebut.
"Segala sesuatu sudah oke, yang belum selesai adalah sistem karena perdagangannya akan menggunakan elektronik online," kata Direktur Utama BBJ, Hasan Zein Mahmud, di sela diskusi panel bertema 'Benarkah Transaksi Derivatif Merupakan Biang Krisis Global' di Universitas Trisaksi, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2009.
Menurut Hasan, perdagangan fisik CPO pada tahap awal diperkirakan sebesar 20 persen dari total produksi perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sebanyak 2,5 juta ton per tahun.
"Jumlah perdagangan mereka yang tentukan, namun diperkirakan sekitar 20 persen dari produksi yang dipasarkan lewat BBJ," ujarnya.
Kendati demikian, BBJ belum dapat memastikan target awal perdagangan fisik CPO di BBJ, karena saat ini pangsa pasar produk CPO dari PTPN baru mencapai 15 persen. Sisanya dikuasai oleh perkebunan milik perusahaan swasta.
Untuk itu, BBJ berencana mengajak perusahaan perkebunan swasta untuk ikut menjual produknya jika sistem perdagangan fisik CPO tersebut sudah berjalan baik. Untuk tahap awal bisa diperdagangkan CPO sebesar 10 persen dari total produksi perkebunan swasta.
"Nanti kami ajak mereka dan mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan yang ikut terlibat," tuturnya.
Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika
Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali
