Bulog Tunggu Kepastian Distribusi Gula

VIVAnews - Perum Bulog sedang menunggu kepastian kerja sama keagenan distribusi gula. Tahun lalu, Bulog diminta sebagai agen pemasaran gula kristal putih produksi PTPN dan PT RNI sebanyak 255 ribu ton gula.

"Saat ini sudah terjual habis dan sedang menunggu konsep untuk 2009," kata Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar di kantornya, Rabu, 18 Maret 2009.

Mustafa menuturkan, saat ini konsep kerja sama keagenan sedang dimatangkan lintas instansi, antara Kementerian Negara BUMN dan Bulog di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

"Setelah pembahasan di bawah Menko, akan dibawa ke sidang kabinet terbatas dengan presiden," katanya.

Konsep pematangan konsep cukup menyita waktu, menurut Mustafa, dikarenakan jumlah yang dipasarkan lebih besar.

Namun, diakuinya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu sudah menyetujui pelibatan Bulog dalam distribusi gula.

Keputusan konsep kerja sama tersebut, kata dia, akan selesai pada pertengahan tahun ini. "Sebelum panen gula sudah akan selesai," ujarnya.

Mustafa mengatakan, prinsip pola keagenan akan sama dengan tahun lalu dengan marketing fee diberikan pada Bulog. "Konsep sedang disiapkan sama seperti pada akhir 2008 dan awal 2009, distribusi gula bukan pola lelang tapi penjualan langsung dari RNI dan PTPN ke Bulog," ujarnya.

Dia menambahkan, penjualan langsung mengacu pada harga patokan Menteri Perdagangan dan hitungan harga per unit yang masuk ke RKAP.

Dalam pola keagenan sebelumnya, Bulog memasarkan GKP kepada calon pembeli melalui divre Bulog di 26 wilayah.

Untuk bulan April hingga Mei, Bulog akan mengembangkan pola kerja sama keagenan yang sama untuk distribusi 20 ribu ton GKP produksi PTPN II.

 Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung

Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dikabarkan mundur dari bursa pencalonan Pilkada Kota Bandung. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menepis kabar itu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024