Rupiah Cenderung Menguat Terbatas

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB kembali menguat karena bercokol di kisaran level 11.850-11.860 per dolar Amerika Serikat (US$).

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat

Pasalnya, pada penutupan Kamis, 19 Maret 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada level 11.920-11.930 per dolar AS.
Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 11.900/US$.

Menurut Frans Darwin Sinurat, dealer valas PT Bank Century Tbk, menguatnya sebagian besar mata uang regional terhadap dolar menjadi pemicu penguatan rupiah pagi ini.

4 Ban Mobil Toyota Avanza Hilang Dicuri Saat Parkir

"Terlihat, mata uang unggulan di Asia seperti dolar Singapura dan euro Eropa," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2009.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 11.890 per dolar AS.

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat namun terbatas. Sebab, meski mata uang regional cenderung menguat terhadap dolar, tapi besarnya permintaan dolar di dalam negeri bisa mendorong rupiah bertengger kembali di kisaran 11.980-11.990/US$.

"Jadi, tingginya permintaan belum sebanding dengan suplai dari BI," ujar Frans.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 20,40 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 38,03 triliun.

Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 25,55 triliun, atau turun dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 36,15 triliun.

Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat meningkat menjadi Rp 2 triliun dari transaksi akhir kemarin yang sebesar Rp 1,55 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya