Kapolda Jatim Mundur dari Kepolisian

8 Mantan Perwira: Ini Tendangan Bola Liar

VIVAnews - Delapan mantan perwira tengah Kepolisian RI berkumpul menanggapi pengunduran diri mantan Kepala Polda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Herman Suryadi Sumawiredja. Langkah Herman dinilai memanaskan suasana menjelang pesta demokrasi.

"Ini tendangan bola liar di tengah-tengah pemerintah yang sibuk, termasuk polisi yang diminta untuk mengamankan pemilu," kata Purnawirawan Komisaris Besar, Alfons Loemau, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Jumat, 20 Maret 2009.

Menurut Alfons, pada saat pemerintah sedang mempersiapkan momen Pemilu, tiba-tiba ada seseorang yang menendang bola liar ke tengah lapangan. Maka itu, Alfons pun menilai langkah dan integritas Herman ini perlu dipertanyakan.

"Ini artinya mendung kelam yang menimpa institusi polri kembali terjadi. Praktek-praktek politisasi kembali menimpa profesionalisme kepolisian," ujar mantan calon gubernur Nusa Tenggara Timur ini.

Dengan begitu, Alfons pun menilai institusi Polri menjadi dirugikan. Karena langkah Herman itu sudah menyeret polisi ke dalam ranah politik. "Aksi (Herman) ini agak memalukan. Kalau mau berjuang, seharusnya ketika ada kejadian salah tangkap kasus Asrori dulu," jelas dia.

Untuk pertemuan siang nanti, rencananya Alfons akan membawa tujuh rekan lainnya. Ketujuh rekan lainnya itu yakni, Komisaris Besar Badarulzaman, Komisaris Besar Nurdin Umar, Komisaris Besar Parlindungan Sinaga, Komisaris Besar Salichin Munit, Komisaris Besar Bambang Widodo, Ajun Komisaris Besar Herman Koto, dan Komisaris Besar Banjar Nahor T.

Alfons sendiri merupakan mantan Kepala Biro Binamitra Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), yang sempat maju sebagai calon gubernur NTT. Pertemuan siang nanti akan bertemu di Plasa Foppi, Jalan Sultan Hasanuddin, Kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Kisruh Pilkada Jawa Timur semakin memanas ketika mantan Herman Suryadi mengundurkan diri dari Kepolisian RI. Herman sudah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan manipulasi data Daftar Pemilih Tetap di Bangkalan dan Sampang, Madura.

Kondisi semakin meruncing ketika Herman menghadap ke Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Malah, rencananya Herman akan ditemui petinggi partai lainnya, termasuk calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan
Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK, Anies-Muhaimin

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

Anies Baswedan mengatakan ada peluang Prabowo Subianto mengundang dirinya untuk melakukan pertemuan usai putusan MK karena sebetulnya hanya lawan dalam pemilu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024