VIVAnews - Pimpinan otoritas pasar modal yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Asean) dan Asian Development Bank (ADB) akan bertemu pada 24 Maret 2009 di Jakarta.
Mereka akan bertemu dalam suatu seminar bertajuk Capital Market Integration. Seminar itu akan dihadiri seluruh ketua otoritas pasar modal se-Asean yang tergabung dalam Asean Capital Market Forum.
"Seminar tersebut akan menindaklanjuti pertemuan sebelumnya yang dilaksanakan Desember 2008," kata Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Fuad Rahmany, di kantornya, Jakarta, Jumat 20 Maret 2009.
Pertemuan pada akhir tahun lalu itu diselenggarakan tim konsultan ADB dan juga sudah dipresentasikan pada pertemuan Asean Capital Market Forum pada 23 Januari 2009 di Bangkok, Thailand.
Fuad menambahkan, seminar itu merupakan koordinasi seluruh otoritas pasar modal di Asean mengenai industri pasar modal, permasalahan yang dihadapi, dan mekanisme kewaspadaan.
Persoalan yang dibahas, dia melanjutkan, juga terkait manajer investasi. Selain itu, pertemuan akan membahas mengenai kontrak pengelolaan dana (KPD). Selama ini regulator hanya mengatur perilaku manajer investasi, bukan kontrak pengelolaan dananya.
Fuad menjelaskan, otoritas pasar modal dunia tidak pernah mengatur produk kontrak pengelolaan dana. Namun, saat ini produk KPD atau discretionary fund perlu dibahas untuk menyikapi penurunan kondisi ekonomi.
"Dulu semua negara tidak mengatur. Kalau Indonesia menjadi satu-satunya yang mengatur, nanti tidak laku," tutur Fuad.
Pimpinan pasar modal Asean yang akan hadir di antaranya, Ketua Komisi Pasar Modal Malaysia Dato Zarinah Anwar, Komisi Pasar Modal Filipina Raul J Palabrica, serta Monetary Authority of Singapore Shane Tregilis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga dijadwalkan menjadi pembicara pada pertemuan tersebut.
Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir
Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti persoalan banjir di Jakarta. Padahal, Jakarta punya anggaran untuk mengatasi banjir.
