Perselisihan Intel-AMD

Intel Ingin Mengalihkan Perhatian

VIVAnews - Menurut Ramkumar Subramanian, Vice President Sales and Marketing AMD India, langkah yang diambil Intel adalah usaha untuk mengalihkan perhatian dunia dari masalah anti monopoli yang mereka hadapi. “Jika sampai hal ini dilanjutkan sampai ke pengadilan, kami akan membuktikan bahwa Intel membuat klaim ini untuk mengacaukan hubungan komersial kami dan itu juga melanggar perjanjian”, kata Subramanian seperti VIVAnews kutip dari ITExaminer, 21 Maret 2009.

Awal bulan ini, AMD dan partnernya Advanced Technology Investment Company (ATIC) mendirikan Global Foundries sebagai perusahaan joint venture untuk membuat mikroprosesor bagi AMD dan membuat chip-chip lainnya.

Pihak Intel mengklaim bahwa penggunaan perlengkapan bekas AMD oleh Global Foundries untuk membuat chip x86 merupakan pelanggaran perjanjian yang pernah dilakukan oleh AMD dan Intel seputar sharing teknologi x86. Sebelumnya, di Oktober 2008 Intel telah memperingatkan AMD bahwa kompetitor yang lebih kecilnya itu akan menghadapi masalah seputar Global Foundries.

Chuck Mulloy, juru bicara Intel sebelumnya juga pernah menyebutkan bahwa perjanjian di antara kedua perusahaan tidak bisa ditransfer ke pihak ketiga. Perjanjian yang sifatnya rahasia itu hanya bisa diungkapkan dengan sepengetahuan kedua belah pihak. Intel sempat mempertanyakan keputusan AMD untuk melepas divisi pembuatan chipnya ke dalam sebuah perusahaan baru, meski begitu, sampai Global Foundries mengeluarkan prospektusnya, Intel belum bisa mengomentari lebih lanjut.

Perjanjian yang dilakukan AMD dan Intel itu sendiri akan kadaluarsa pada 2010 mendatang. Adapun pihak AMD telah menyetujui tawaran Intel untuk memaparkan perjanjian antar lisensi itu ke publik.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024