Gus Dur Salahkan Polisi Soal Buddha Bar

VIVAnews - Tokoh Ulama Nahdatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid menyalahkan pihak kepolisian terkait berdirinya Buddha Bar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Buddha Bar tetap berdiri karena korban kesombongan Polri.

"Mereka itu tidak mau mengeluarkan jarinya sedikit pun kalau tidak diperintah atasan," ujar Gus Dur di KBR 68 H, Utan Kayu, Jakarta, Sabtu 21 Maret 2009.

Akibatnya, kata Gus Dur, masyarakat  yang kini harus menanggung semuanya. "Seharusnya mereka (Buddha Bar) itu ganti nama, anak kecil juga tahu," kata Gus Dur.

Gus Dur menyalahkan kepolisian, karena mereka tidak berbuat apa-apa. "Jangankan Budsha Bar, orang diburu saja, polisi diam," katanya.

Seharusnya, kata Gus Dur, bila ada tindakan seperti itu, sejak dari awal sudah dilarang. Untuk itu dirinya mendukung atas apa yang
dilakukan oleh Komunitas anti Budsha Bar.

Aksi penolakan atas Buddha Bar sendiri masih terus berlangsung. Nanti malam umat budha akan menggelar aksi di halaman parkir Masjid Cut Mutia, Menteng untuk menolak restoran asal Prancis itu. Tidak hanya di Jakarta saja, umat budha di Makassar juga akan melakukan aksi serupa Minggu 22 Maret 2009. Di Makassar, umat budha akan menggalang sejuta tanda tangan.

Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas
Kerangka manusia ditemukan di lereng Gunung Slamet.

Penemuan Kerangka Manusia Pakai Sarung dan Peci Bikin Geger Pendaki Gunung Slamet

Sesosok mayat yang sudah menjadi kerangka manusia di Pos 3, jalur pendakian Gunung Slamet masuk wilayah Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024