Lima Kata Pantang Bagi Sang Lajang

VIVAnews -- Bagi wanita lajang yang sudah cukup matang untuk menikah, banyak sekali ucapan-ucapan yang bisa menyinggung status mereka itu.

Ucapan yang semula diniatkan sebagai saran atau nasihat mengakhiri masa lajang mereka, kerap kali akan justru membuat kuping mereka panas dan hati mereka gerah.

Lalu, apa saja yang kata-kata pantangan yang tidak semestinya Anda ucapkan di depan mereka?

Profil Sandra Dewi, Artis Cantik yang Suaminya Terjerat Kasus Korupsi

Karin Anderson, PhD, asisten profesor psikologi dari Concordia University Chicago, membuat poling untuk mengetahui pernyataan apa yang sering dilontarkan pada si lajang yang membuat mereka gerah.

Barangkali, pernyataan yang ditujukan kepada si lajang memang bentuk dari sebuah perhatian. Namun, seringkali kalimat yang dilontarkan malah justru melukai sang lajang.
 
"Pesan yang sering disampaikan kepada para wanita lajang, cenderung menganggap mereka melakukan sebuah kesalahan. Menjadi lajang sering dianggap sebagai masalah besar yang harus segera diselesaikan. Padahal tidak ada yang salah dengan itu," kata Anderson, dikutip dari situs Yahoo! Shine.

Oleh karenanya, hindarilah lima pernyataan sensitif berikut, yang mungkin bisa menyinggung si lajang:

"Mungkin kamu kurang berusaha"
Pernyataan tersebut, menurut Anderson, akan membuat si lajang  merasa seperti dihakimi. "Lebih baik terus mendukungnya untuk memulai hubungan baru, karena itu akan membuatnya lebih nyaman dan tidak seperti dihakimi," kata Anderson.

"Gunakan lebih banyak riasan"
Pernyataan seperti itu, bagi si lajang terdengar dangkal. Seolah-olah menemukan pria yang tepat baginya semudah memulaskan riasan di wajah, padahal, penampilan yang menarik tidak hanya mengandalkan riasan yang tebal. "Seorang wanita yang percaya diri dan bisa membawa dirinya dengan baik, akan lebih menarik dibandingkan riasan wajah yang tebal. Pria baik akan lebih menyukai wanita yang berkepribadian dibandingkan dengan wanita cantik karena riasan," kata Anderson.

"Cobalah untuk lebih banyak bergaul"
Bagi si lajang, pernyataan itu membuat dirinya seperti anak kecil yang masih harus diajarkan untuk bersosialisasi. "Menjadi lajang bukan karena mereka kurang pergaulan. Mungkin saja mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-teman atau malah asyik dalam pekerjaan," kata Anderson.

"Kamu terlalu pemilih"
Pernyataan itu seperti menggiring si lajang untuk membuat hubungan dengan siapa saja asalkan statusnya berubah. "Hal itu seperti memvonis si lajang, bahwa ia sudah tidak memiliki waktu lagi untuk memilih pria yang tepat," kata Anderson

"Kapan?"
Kapan punya pasangan? Kapan dikenalkan? Pertanyaan itu berkali-kali dilontarkan pada si lajang. Hal itu akan membuatnya seperti dipojokkan dan diintimidasi. "Tidak perlu menghujaninya dengan ribuan pertanyaan menyelidik. Jika ia sudah bertemu dengan pria yang tepat cepat atau lambat pasti akan dikenalkan," kata Anderson.

Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada

Kubu 03 Ganjar-Mahfud menyampaikan argumen Pilpres 2024 sudah disiapkan skenario dua putaran. Maka itu, tak ada masalah dengan pemilu ulang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024