VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla diam-diam sudah bertemu dengan anggota Dewan Penasehat Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sejak pagi ini, beredar kabar dikalangan wartawan bahwa Kalla akan bertemu dengan Sultan pada siang ini.
"Sudah ketemu tadi pagi di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta," kata Staf Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Muchlis Hasyim, ketika dihubungi Wens Manggut dari VIVAnews melalui telepon, Senin, 23 Maret 2009.
Jusuf Kalla dan Sri Sultan sama-sama merebut tiket dari partai calon untuk calon presiden 2009. Sri Sultan sudah mendeklarasikan diri sebagai Capres dan Jusuf Kalla pun sudah terbuka bersedia menjadi calon presiden. Banyaknya calon presiden itu menyebabkan Golkar terbelah secara ekstrim ke dalam sejumlah faksi.
Prof.Dr. Muladi, Ketua Lemhanas yang juga petinggi Golkar mendesak Sri Sultan mundur dari Golkar setelah mendeklrasikan diri sebagai Capres dan dicalonkan oleh Partai RepublikaN.
Sementara Surya Paloh, yang menjabat Ketua Dewan Penasehat Golkar membawa si beringin ini ke kandang Banteng. Berkali-kali Surya bertemu dengan Taufiq Kiemas dari PDI Perjuangan.
Tajamnya berbagai friksi itu hampir membuat dua petinggi Golkar baku pukul dalam pertemuan Rapat Kordinasi Nasional yang digelar beberapa waktu lalu. Surya Paloh menuduh beberapa petinggi partai menduetkan kembali Kalla dengan SBY. Paloh menyebut sejumlah petinggi cuma mengincar kursi menteri.
Muladi yang merasa tersinggung menuduh Surya Paloh yang menjual Golkar ke PDI Perjuangan. Dua politisi senior yang sudah lama malang melintang dalam dunia politik in hampir saja baku pukul.
Pertemuan yang terjadi antara Kalla dengan Sultan di Yogyakarta pagi ini bisa meredam friksi politik internal Golkar itu. Walau pertemuan tadi pagi itu berlangsung singkat. "Hanya sekitar 15 menit. Pak Kalla disambut Sri Sultan di bandara," ujar Muchlis.
Kalla berada di Yogyakarta untuk memberikan pidato ilmiah dalam rangka Dies Natalis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
