Pipanisasi Gas Kalimantan-Jawa Akan Dimulai

VIVAnews - PT Bakrie and Brothers Tbk secara bertahap tahun ini akan memulai pembangunan pipa gas bumi jalur Kalimantan - Jawa. Proyek ini sempat mengalami penundaan karena ketidakjelasan pasokan gas.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Tubagus Haryono mengatakan, pembangunan akan dimulai dengan membuat jalur pipa dari Lapangan Gas Kepodang, Jepara, milik Petronas, ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Tambak Lorok, Semarang, milik PT Perusahaan Listrik Negara.

"Nantinya, seluruh pembiayaan untuk pembangunan pipa gas tidak lagi dibebankan ke cost recovery," ujar Tubagus di Departemen Energi, Jakarta, Senin 23 Maret 2009.

Karena itu, Petronas berpotensi kehilangan biaya penggantian dari pemerintah sebesar US$ 150 juta - US$ 170 juta. Tetapi justru sebaliknya pemerintah akan mendapat iuran dari pipa transmisi ini. "Pembangunan pipa Kalimantan-Jawa ini batas waktu pelaksanannya hingga 2011," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Purnomo Yusgiantoro menuturkan, untuk pasokan gas tidak harus dari Bontang namun bisa dari gas methana batu bara (CBM), gasifikasi batu bara, atau dari sumber lain.

"Sekarang banyak perusahaan migas yang ingin mengembangkan CBM," kata dia.

Dia menjelaskan, tidak dimasukkannya biaya penggantian dalam pembangunan pipa Kalimantan-Jawa ini merupakan upaya pemerintah dalam menekan biaya cost recovery.

TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres
dana asing

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun di pekan ketiga April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024